Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) dengan pagelaran Tari Solah Kampung Pesilat Indonesia oleh pelajar terbanyak, lomba Matematika Numerasi, dan melukis celemek dengan pasangan ibu dan anak PAUD terbanyak di Kabupaten Madiun hingga berhasil memecahkan rekor dalam Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).

Piagam penghargaan MURI tersebut diserahkan oleh MURI Representative Sri Widayati kepada Pj Bupati Madiun Tontro Pahlawanto, Pj Sekda Kabupaten Madiun Sodik Hery Purnomo, dan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Madiun Siti Zubaidah di Pendopo Ronggo Djumeno Caruban, Madiun.

"Kami mengumumkan sekaligus mengesahkan bahwa tiga kegiatan sekaligus, yakni lomba Matematika Numerasi, melukis celemek dengan pasangan ibu dan anak PAUD terbanyak, serta pagelaran Tari Solah Kampung Pesilat Indonesia oleh pelajar terbanyak yang digelar Pemerintah Kabupaten Madiun berhasil tercatat MURI," ujar Sri Widayati di sela penyerahan penghargaan di Pendopo Ronggo Djumeno Caruban, Madiun, Rabu.

Kegiatan itu tercatat di MURI sebagai rekor yang ke-11.607, 11.608, dan 11.609 dan dianugerahkan kepada Pemerintah Kabupaten Madiun

Menurutnya, Pemkab Madiun telah mencatatkan rekor lomba Matematika Numerasi dengan pelajar terbanyak mencapai 1.000 siswa SMP.

Kemudian, rekor kedua tercipta melalui kegiatan melukis celemek dengan pasangan ibu dan anak PAUD terbanyak yang diikuti oleh 500 pasang atau 1.000 peserta.

"Sedangkan rekor ketiga, Kabupaten Madiun mencatatkan prestasi dengan pagelaran tari Solah Kampung Pesilat Indonesia dengan peserta pelajar terbanyak mencapai 500 pelajar SMP," kata dia.

Pj. Bupati Madiun Tontro Pahlawanto menyatakan apresiasi yang tinggi atas diselenggarakannya kegiatan tersebut yang berujung pada diraihnya penghargaan rekor MURI.

"Sukses dan selamat untuk anak-anak kita semuanya. Semoga cita-citamu kelak tercapai, sayangilah serta hormatilah orang tua dan gurumu," kata Tontro.

Ia menjelaskan kedekatan antara orang tua dan anak sangat penting, sebagaimana yang diwujudkan melalui lomba melukis celemek ibu dan anak.

"Ini bagian dari arahan dari pemerintah daerah bagaimana mengasuh anak di zaman sekarang. Jadi mengasuh anak di zaman sekarang itu tidak hanya dengan arahan, nasihat, tapi harus ada keteladanan," katanya.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Madiun, Siti Zubaidah, menjelaskan bahwa kegiatan tersebut merupakan bagian dari peringatan Hari Pendidikan Nasional yang memadukan pendidikan dan kebudayaan.

"Tanggung jawab ke depan kita adalah untuk mengembangkan potensi anak didik supaya anak tidak hanya pintar tetapi juga mempunyai nilai keagamaan serta dapat bertanggung jawab pada negara," kata Siti.

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024