Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur (Jatim) Adhy Karyono mengungkapkan pentingnya sinergi antara ulama dan umara atau pemimpin dalam menyukseskan pembangunan di wilayah setempat.  

"Hubungan antara ulama dan umara sejatinya tidak bisa dipisahkan satu sama lain. Kami memohon doa dari para ulama," katanya, saat menghadiri Silaturahim Syawal 1445 Hijriah dan Tausiyah Kebangsaan yang digelar Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Provinsi Jatim di Surabaya, Sabtu.

Dalam kesempatan itu, Adhy mengungkapkan terdapat 114 indikator terkait dengan layanan pemerintahan secara umum maupun khusus, di antaranya inflasi, pengangguran, dan kemiskinan. 

Menurutnya, Pemprov Jatim fokus terhadap berbagai masalah sosial, sehingga dibutuhkan dukungan dan doa dari para ulama. 

"Tantangan kita ke depan adalah persoalan sosial. Pertama, kemiskinan masih di batas 10 persen, tapi untuk kemiskinan kronis, alhamdulillah dari yang dulu diawali Bu Khofifah di angka 4,4 persen, sekarang menjadi 0,2 persen. Bahkan di sembilan kabupaten sudah nol persen," ujarnya.
 
Pj Gubernur Jatim menargetkan di akhir tahun 2024 seluruh kemiskinan ekstrem di Jatim dapat dituntaskan nol persen. 

"Mohon doa dari para ulama. Mohon dukungannya juga karena relasi ulama dengan umara harus baik. Insya Allah Jatim akan jadi berkah dan sejahtera," ucapnya. 
 

Pewarta: Hanif Nashrullah

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024