Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS diperkirakan bergerak sideways menjelang libur panjang perayaan Idul Fitri 1445 Hijriah atau Lebaran 2024.
Pada awal perdagangan di Jakarta, Jumat pagi, rupiah dibuka tergelincir 19 poin atau 0,12 persen menjadi Rp15.912 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp15.893 per dolar AS.
"Rupiah diperkirakan akan bergerak sideways hari ini menjelang libur panjang perayaan Idul Fitri pada 8-15 April 2024 karena investor akan lebih berhati-hati, mengingat akan ada rilis data ketenagakerjaan dan inflasi Amerika Serikat selama libur tersebut," kata Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede kepada ANTARA.
Investor saat ini masih menantikan rilis data pasar tenaga kerja Amerika Serikat (AS) malam ini, yaitu Non Farm Payrolls dan tingkat pengangguran untuk periode 24 Maret, untuk menilai apakah pasar tenaga kerja memang sudah mulai melonggar, sehingga dapat mengurangi tekanan inflasi.
Di samping itu, memanasnya tensi geopolitik dari Timur Tengah turut menjadi sentimen yang memberikan penguatan terhadap dolar AS. Ketegangan tersebut mendorong permintaan yang lebih kuat untuk aset safe-haven, sehingga mendukung tren dolar AS.
Josua memproyeksikan nilai tukar rupiah akan bergerak di kisaran Rp15.850 per dolar AS sampai dengan Rp15.950 per dolar AS.
Di samping itu, memanasnya tensi geopolitik dari Timur Tengah turut menjadi sentimen yang memberikan penguatan terhadap dolar AS. Ketegangan tersebut mendorong permintaan yang lebih kuat untuk aset safe-haven, sehingga mendukung tren dolar AS.
Josua memproyeksikan nilai tukar rupiah akan bergerak di kisaran Rp15.850 per dolar AS sampai dengan Rp15.950 per dolar AS.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024