Pemerintah Kabupaten Banyuwangi mendapatkan penghargaan sebagai "Kabupaten Perencanaan Terbaik" dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur karena dinilai berhasil menyusun perencanaan pembangunan terintegrasi dari tahun ke tahun dan berdampak langsung di tengah masyarakat.

Pemkab Banyuwangi sendiri ditetapkan sebagai kabupaten terbaik pertama, disusul kemudian oleh Kabupaten Jember dan Blitar, sedangkan kategori kota diraih oleh Kota Mojokerto, Malang dan Surabaya.

"Apa yang kami rencanakan tersebut disesuaikan dengan arah pembangunan ke depan yang telah dicanangkan secara nasional, maupun oleh pemerintah provinsi, dengan menyesuaikan dengan dinamika lokal di Banyuwangi," kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani di Banyuwangi, Jatim, Kamis.

Rancangan Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Banyuwangi, menurutnya, mencanangkan delapan program prioritas, mulai dari pengentasan kemiskinan, perluasan lapangan pekerjaan, peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan, dan peningkatan ekosistem produktif pelaku pariwisata, UMKM, dan pertanian.

Baca juga: Pemkab Banyuwangi siagakan 1.071 nakes selama arus mudik/balik Lebaran

Selain itu, lanjut Ipuk, juga ada penguatan modal sosial, pengelolaan lingkungan hidup, transformasi digital layanan publik, dan pembangunan infrastruktur penunjang kawasan ekonomi strategis (KES).

Bupati Ipuk mencontohkan, dalam upayanya menekan angka kemiskinan seluruh komponen masyarakat dari tingkat kabupaten hingga unit terkecil di tingkat RT dilibatkan, tak terkecuali komponen sosial kemasyarakatan lainnya.

"Untuk kemiskinan sendiri alhamdulillah tahun kemarin tercatat di angka 7,34 persen. Untuk sekarang kami mencanangkan nol persen untuk kemiskinan ekstrem," katanya.

Selain itu, penguatan SDM juga ditingkatkan, mulai dari hulu dengan pemberantasan stunting hingga mengantarkan ke jenjang pendidikan.

Angka stunting di Banyuwangi berhasil ditekan, pada bulan timbang Desember 2023 ada 2.305 balita stunting, ini menurun 17,08 persen jika dibandingkan bulan timbang Februari 2023 sebanyak 2.780 balita.

"Ini akan terus kami genjot sampai benar-benar zero stunting. Begitu pula dengan angka anak tidak sekolah (ATS) juga terus ditekan sehingga seluruh anak bisa bersekolah," ujar Ipuk.

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Taufik


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024