Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indeks pembangunan gender Jawa Timur (IPG Jatim) tahun 2023 mencapai 92,15 persen, di atas rata-rata nasional yang tercatat 91,15 persen.
Penjabat (Pj) Gubernur Jatim Adhy Karyono menyebut capaian itu menunjukkan tingkat kesetaraan antara laki-laki dan perempuan dalam berbagai sektor di Jatim.
"Ketimpangan gender di kabupaten dan kota Jatim makin berkurang dan digantikan dengan kesetaraan. Kita terus tumbuh dari tahun 2022 yang mencapai angka 92,08 persen," katanya melalui keterangan tertulis di Surabaya, Minggu.
Dari 38 Kabupaten/Kota di Jatim, capaian tertinggi IPG diraih oleh Kota Blitar, dengan angka 97.49 persen, diikuti Kota Pasuruan sebesar 96.81 persen, dan Kota Probolinggo 96.48 persen.
Beberapa kabupaten/kota lainnya masih berada di angka 80 persen, seperti Kabupaten Sumenep sebesar 82,29 persen, Kabupaten Sampang dan Pamekasan 86,97 persen.
Selain itu Kabupaten Bangkalan 87,56 persen, Kabupaten Tuban 88,52 persen dan Kabupaten Lamongan 89,84 persen.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
Penjabat (Pj) Gubernur Jatim Adhy Karyono menyebut capaian itu menunjukkan tingkat kesetaraan antara laki-laki dan perempuan dalam berbagai sektor di Jatim.
"Ketimpangan gender di kabupaten dan kota Jatim makin berkurang dan digantikan dengan kesetaraan. Kita terus tumbuh dari tahun 2022 yang mencapai angka 92,08 persen," katanya melalui keterangan tertulis di Surabaya, Minggu.
Dari 38 Kabupaten/Kota di Jatim, capaian tertinggi IPG diraih oleh Kota Blitar, dengan angka 97.49 persen, diikuti Kota Pasuruan sebesar 96.81 persen, dan Kota Probolinggo 96.48 persen.
Beberapa kabupaten/kota lainnya masih berada di angka 80 persen, seperti Kabupaten Sumenep sebesar 82,29 persen, Kabupaten Sampang dan Pamekasan 86,97 persen.
Selain itu Kabupaten Bangkalan 87,56 persen, Kabupaten Tuban 88,52 persen dan Kabupaten Lamongan 89,84 persen.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024