Pemerintah Kabupaten Probolinggo menyalurkan bantuan cadangan pangan tahun 2024 di wilayah Penyasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) di salah satu kecamatan di daerah setempat.

"Bantuan cadangan pangan itu merupakan salah satu upaya dari Pemkab Probolinggo untuk memberikan bantuan kepada masyarakat miskin, sehingga harapannya nanti bisa berdampak dalam menekan laju inflasi," kata Penjabat Bupati Probolinggo Ugas Irwanto dalam keterangan tertulis diterima di Probolinggo, Rabu.

Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Probolinggo menyalurkan bantuan cadangan pangan di wilayah P3KE Kecamatan Pakuniran dengan jumlah penerima bantuan cadangan pangan tahun 2024 sebanyak 739 keluarga penerima manfaat (KPM) dengan masing-masing menerima bantuan beras kemasan 10 kg.

"Untuk mengurangi beban hidup masyarakat miskin. Terlebih sekarang harga-harga sembako sudah mulai naik. Walaupun hanya 10 kg, tetapi paling tidak untuk keluarga miskin bisa membantu," katanya.

Dia menjelaskan beberapa hal yang dilakukan Pemkab Probolinggo untuk menekan laju inflasi, salah satunya dengan melakukan subsidi harga pangan dan subsidi harga sembako di beberapa titik, sehingga bantuan cadangan pangan dan subsidi harga sembako bisa sama-sama berjalan.

"Kami berharap bisa mengurangi angka kemiskinan dan mengurangi beban berat hidup masyarakat karena pada bulan Ramadhan, harga semuanya naik, sehingga bisa mengurangi beban masyarakat," katanya.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Probolinggo Yahyadi menyampaikan bantuan cadangan pangan berupa beras 10 kg itu diberikan kepada 7.778 KPM di tujuh kecamatan di daerah itu.

Sebanyak tujuh kecamatan itu, yakni Tiris 1.652 KPM, Krucil (2.540), Gading (1.094), Pakuniran (739), Banyuanyar (1.048), Gending (257) dan Besuk (449).

"Untuk penyaluran bantuan cadangan pangan itu dibagi dalam dua tahap yakni tahap pertama empat kecamatan dulu, kemudian tahap kedua diberikan kepada tiga kecamatan," ujarnya.

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024