Ketua Umum Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi) Jawa Timur Grace Evi Ekawati memberi penjelasan terkait penghentian pertandingan basket yang tidak mendapatkan rekomendasi di Tulungagung.

"Saya melakukan itu untuk mendisiplinkan anak-anak agar lebih tertib dalam peraturan, pelaporan itu agar atlet yang bertanding bisa lebih aman dan jika terjadi masalah ada pihak yang bertanggung jawab," ucap Mama Evi, sapaan akrabnya, dalam keterangannya di Surabaya, Sabtu.

Mama Evi menjelaskan semua orang harus mengetahui jika menggelar pertandingan maka harus mendapatkan rekomendasi dari Perbasi.

"Kalau antarsekolah atau klub lokal harus izin dari Perbasi daerah, jika melibatkan dua atau lebih kabupaten dan kota harus mendapatkan rekomendasi dari Perbasi pengurus Provinsi," katanya.

Mama Evi mengaku langkah tersebut dilakukan sebagai bentuk untuk pembinaan atlet basket.

"Kami memberikan hukuman kepada Event Organizer (EO), bukan panitia dan atlet yang bertanding," kata Mama Evi.

Sebagai bentuk hukumannya, kata dia, yakni tidak diperkenankan menggelar acara atau pertandingan basket selama dua tahun.

"Untuk panitia, karena itu wasit FIBA yang dimiliki Perbasi Jatim kami hanya memperingatkan untuk tidak mengulangi perbuatan seperti pertandingan tanpa rekomendasi dari pengurus Perbasi kabupaten dan kota atau provinsi," ucapnya.

Sementara itu, Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jatim M Nabil mengaku langkah yang dilakukan Perbasi Jatim cukup bagus karena sebagai bentuk baiknya administratif.

"Semua harus mendapatkan rekomendasi dari induk organisasinya," ucapnya.

Selain itu, kata dia, upaya Perbasi Jatim sudah cukup tepat untuk menghentikan pertandingan yang tanpa mengantongi rekomendasi dari induk organisasi.

"Semua induk organisasi akan melakukan hal serupa, bahkan Perbasi Jatim setahu saya akan memberikan secara gratis kepada pengurus kota dan kabupaten yang ingin menggelar pertandingan basket apalagi Mama Evi akan memberikan bantuan hadiah atau bantuan lainnya," ujarnya.

Pewarta: Naufal Ammar Imaduddin

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024