Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kota Surabaya Musyafak Rouf menilai Eri Cahyadi layak melanjutkan jabatannya sebagai wali kota untuk periode kedua.

"Alhamdullilah masih muda, enerjik, dan solid. Insya Allah layak," kata Musyafak di Surabaya, Kamis.

Bahkan, Musyafak tak segan memberikan nilai nyaris sempurna atau 9,9 pada kinerja Eri Cahyadi sebagai wali kota yang sudah berjalan di periode pertamanya sebagai wali kota.

Penilaian itu melihat pada kecakapan dan kecepatan Eri merampungkan persoalan di Surabaya.

Baca juga: PKB raih suara terbanyak Pemilu 2024 di Jawa Timur

Eri juga dipandangnya memiliki kemampuan mengkoordinasi seluruh jajaran pemerintah kota (pemkot), sehingga bisa mengeluarkan kebijakan yang langsung bisa dirasakan masyarakat.

"Beliau sangat tanggap, misalkan ada banjir cepat penyelesaiannya, kalau masalah pendidikan diselesaikan," ujarnya.

Kendati demikian, ketika ditanya soal dukungan ke Eri pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Surabaya 2024, Musyafak menyatakan hingga saat ini masih belum ada pembicaraan ke arah tersebut.

"Jawabannya masih koma, karena belum ada hitam dan putih," ucap dia.

Dia menjelaskan PKB punya mekanisme internal dalam menentukan siapa sosok yang nantinya diusung pada perebutan kursi "Surya 1".

Baca juga: Wali Kota Surabaya siapkan skema pengembangan Langgar Gipo

Setiap keputusan yang akan dibuat harus mempertimbangkan persetujuan dari pengurus di tingkat pusat.

"Prosesnya melalui tahapan-tahapan yang ada," katanya.

Sebelumnya, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi bersama sejumlah pengurus DPC PDI Perjuangan sowan ke Kantor DPC PKB, di Jalan Ketintang Madya, Rabu (20/3) malam.

Kedatangan Eri dan jajaran PDI Perjuangan diterima langsung oleh Ketua PKB Surabaya Musyafak Rouf.

Dalam kesempatan itu, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyatakan kunjungan ini bukan dalam upaya mencari dukungan untuk kepentingan Pilkada Surabaya, namun meminta masukan untuk menyelesaikan persoalan yang muncul di masyarakat.

Selain itu, kata dia safari juga akan dilanjutkan ke markas partai politik lainnya.

Namun, pria yang pernah duduk sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) era Wali Kota Tri Rismaharini belum mau membuka partai mana yang dimaksud.

Pewarta: Ananto Pradana

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024