Malang - Pembangunan jalur lingkar selatan yang melintasi wilayah Kabupaten Malang terus dikebut dengan membangun beberapa sirip yang menghubungkan antara satu daerah dengan daerah lainnya.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kabupaten (Bappekab) Malang Nehruddin, Jumat mengatakan, proses pembangunan sirip JLS tersebut dimulai tahun depan. Pembangunannya dimulai dari Turen hingga Sumbermanjing Wetan.
"Panjang jalur sirip yang membentang mulai dari Turen hingga Sumbermanjing Wetan itu sepanjang 20 kilometer dan nantinya akan menjadi pembuka sirip JLS di kawasan lain," katanya.
Nehruddin menjelaskan, pembangunan sirip JLS itu berupa pelebaran jalan sekitar 4 meter di jalur yang menghubungkan Kecamatan Turen dengan Pantai Sendangbiru di Sumbermanjing Wetan.
Dengan adanya pelebaran jalan tersebut, katanya, lebar jalan yang semula hanya 12 meter menjadi 16 meter, sehingga arus kendaraan nantinya lebih lancar, apalagi di kawasan itu banyak kendaraan besar.
Setelah pembangunan sirip JLS Turen-Sumbermanjing Wetan tuntas, lanjutnya, akan dilanjutkan dengan pembangunan sirip JLS di kawasan lain. Hanya saja titik-titik mana yang didahulukan masih dibahas lebih lanjut karena ada skala prioritas.
Pada tahun 2012, pembangunan JLS di wilayah Kabupaten Malang dianggarkan dana sekitar Rp121 miliar dari pemerintah pusat. Anggaran sebesar Rp121 miliar itu akan digunakan untuk membangun 23 jembatan dan jalan yang dilintasi JLS.
Pembangunan fisik proyek JLS yang bisa dibangun hanya di lokasi yang lahannya sudah dibebaskan, sebab masih ada sekitar 148 hektare lahan milik Perhutani yang belum dibebaskan.
Dari kebutuhan lahan sekitar 263,28 hektare untuk proyek JLS, 148 hektare diantaranya milik Perhutani. Dan sampai saat ini proses pembebasannya belum tuntas.
"Karena yang dibebaskan itu bukan hanya lahannya saja, tapi juga pohon (tegakan) yang ada di areal lahan yang terkena proyek itu juga harus diganti. Ini yang memberatkan kami," tegas Bupati malang Rendra Kresna belum lama ini.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011