Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, Jawa Timur menggelar pasar murah di 244 titik di wilayah setempat sebagai upaya stabilisasi harga bahan kebutuhan pokok, di momen Ramadhan 1445 Hijriah.

"Selain menyediakan bahan pokok di Kios TPID (Tim Pengendali Inflasi Daerah), pemerintah kota juga menggelar pasar murah di 244 titik," kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi seusai membuka pasar murah di komplek Rumah Susun Penjaringansari, Selasa sore.

Wali kota menjelaskan pasar murah digelar bertujuan mempermudah masyarakat mendapatkan bahan pokok.

"Masyarakat tidak perlu panik, kami upayakan ketersediaan kebutuhan pokok terjaga," ujarnya.

Lebih lanjut, Eri menyebut gelaran pasar murah tidak hanya digelar saat momen Ramadhan, namun dijadwalkan berjalan hingga akhir tahun.

"Kami evaluasi dulu yang hari ini, kemudian bisa mengetahui apakah digelar satu kali atau dua kali sampai akhir tahun," ucapnya. 

Selain itu, Cak Eri sapaan akrab Wali Kota Surabaya, menyebut sudah berkoordinasi dengan kepolisian untuk mencegah adanya oknum yang melakukan penimbunan bahan pokok, khususnya mendekati Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah.

"Harapannya setiap pasar di Surabaya juga mengetahui kebutuhan barangnya ada atau tidak," tutur dia. 

Di tempat sama, Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan (Dinkopdag) Kota Surabaya Dewi Soeriyawati menyebut beragam komoditas dijajakan dalam agenda pasar murah hari ini tak lepas dari sinergi dengan Bulog.

"Target sasaran kami warga rusun dan kantong-kantong kemiskinan. Tetapi kalau ruang yang digunakan tidak cukup maka bisa digelar di lapangan," ujarnya.

Total Dinkopdag Kota Surabaya menyediakan 250 ton beras, terdiri dari 50 ton beras SPHP seharga Rp50.000 per lima kilogram dan 200 ton beras premium seharga Rp67.500 ribu per lima kilogram.

Kemudian ada gula yang dijual seharga Rp16.000 per kilogram dan telur ayam Rp19.000 ribu per pak.

Dewi menyebut pasar murah juga melibatkan andil Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya yang menyediakan pasokan 4,5 ton bawang merah.

Masyarakat bisa mendapatkan komoditas itu dengan harga Rp10.500 per kilogramnya. "Bawang merah dan telur kami dapat dukungan dari DKPP," ucapnya.

Pewarta: Ananto Pradana

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024