Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Madiun, Jawa Timur meluncurkan program "Gerai Tekan Inflasi" (GERTAK) untuk mempermudah masyarakat membeli beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).

Program yang dilakukan bekerja sama dengan Bulog, PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI), dan PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) tersebut menyediakan sejumlah bahan pangan dengan harga lebih murah dari harga pasaran, utamanya beras SPHP.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perternakan (DKPP) Kabupaten Madiun, Paryoto, mengatakan bahwa program GERTAK Kabupaten Madiun sudah dilaksanakan di beberapa titik.

"Program GERTAK diharapkan dapat berkembang di masing-masing kecamatan, sehingga mempermudah masyarakat, terutama yang berpenghasilan rendah, untuk mendapatkan beras SPHP di saat masih tingginya harga beras di pasaran," ujarnya di Madiun, Kamis.

Komoditas utama yang dijual dalam gerai tersebut adalah beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), serta komoditas tambahan lain, yakni gula pasir, minyak goreng, dan telur.

Adapun beras SPHP tetap bisa ditemukan di pasar-pasar tradisional, seperti Pasar Pagotan, Pasar Dolopo, Pasar Caruban, dan lainnya. Kini, pihaknya juga menambah akses mendapatkan beras SPHP dengan menggelar GERTAK.

Sesuai data, harga beras medium di pasaran saat ini mencapai Rp15 ribu per kilogram. Sementara harga beras SPHP lebih murah, yakni Rp10.900 per kilogram karena disubsidi pemerintah.

Untuk menjaga ketersediaan beras SPHP tersebut, Pemkab Madiun melalui dinas terkait terus berkoordinasi dengan Bulog setempat.

"Stoknya cukup bahkan lebih. Makanya, juga akan kita gelarGERTAK agar penyaluran beras SPHP semakin mudah ke masyarakat," tutur dia.

Pihaknya berharap dengan masifnya penyaluran dan semakin mudah masyarakat mendapatkan beras SPHP, maka harga beras di pasaran dapat segera turun.

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Abdullah Rifai


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024