Plh. Sekretaris Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, Juni Gultom meraih gelar Doktor Ilmu Manajemen di Stiesia Surabaya usai menjalani ujian disertasi terbuka di kampus setempat, Kamis.
Juni meraih gelar doktoral dengan predikat dengan pujian atau cumlaude usai mempertahankan disertasi berjudul "Kepemimpinan Multidimensi Memoderasi Kelincahan Motivasi dan Keyakinan Diri Atas Kemampuan Terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil di Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah".
"Ini merupakan gelar doktor ketiga usai mendapat gelar Doktor Ilmu Hukum dan Doktor Teknik Sipil dari Unisula (Universitas Islam Sultan Agung) Semarang," kata Juni.
Pria yang meraih IPK 3,97 itu mengatakan banyak tantangan yang dia hadapi untuk menyelesaikan masa studi doktoral di Stiesia selama tiga tahun.
"Banyak hal menjadi tantangan, dan menjadi penyemangat untuk kuliah di Stiesia. Salah satunya dosen dan guru besar yang senantiasa mendorong untuk menyelesaikan perkuliahan," ujarnya.
Pria yang saat ini sedang mengambil doktoral jurusan ketahanan pangan nasional di Universitas Brawijaya Malang itu menjelaskan transformasi leadership penting penerapannya pada Generasi X dan di Generasi Milenial, dan di era Generasi Z harus menjadi pegangan dan tuntutan.
"Artificial Inteligence (AI) Internet of Things (IoT) jangan-jangan hanya dimiliki GenZ, sementara generasi Baby Boomers, Generasi X, dan Milenial tidak mampu menerjemahkan revolusi industri 4.0," katanya.
Oleh sebab itu, menurutnya transformasi leadership menjadi tantangan baru dalam Society 5.0 yang sedang diagung-agungkan oleh Jepang.
"Bagaimana agar IoT, AI, ada revolusi industri 4.0 meningkatkan martabat umat manusia dan bukan menjadikan manusia hamba dari teknologi. Oleh sebab itu hasil disertasi ini yakni multidimensi leadership telah mendunia dan telah berkembang di berbagai negara dan menjawab tantangan saat ini," kata doktor ke-136 Stiesia itu.
Sementara itu, Ketua Stiesia Surabaya Prof. Dr. Nur Fadjrih Asyik, S.E., M.Si., Ak., CA., mengatakan Juni Gultom ini termasuk Generasi X atau Baby Boomers yang haus ilmu. Dia pun meminta semua pihak mencontoh semangat Juni dalam meraih gelar akademis.
"Multitugas kalau bisa mengatur waktu dengan baik tidak masalah. Juni Gultom sebagai profesi dia sebagai Plh. Sekda menunjukkan bahwa manajemen waktu dibutuhkan," katanya.
Prof. Fadjrih berharap gelar yang diraih Juni Gultom bermanfaat bagi Kabupaten Kotawaringin Barat dan juga Kalimantan Tengah.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
Juni meraih gelar doktoral dengan predikat dengan pujian atau cumlaude usai mempertahankan disertasi berjudul "Kepemimpinan Multidimensi Memoderasi Kelincahan Motivasi dan Keyakinan Diri Atas Kemampuan Terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil di Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah".
"Ini merupakan gelar doktor ketiga usai mendapat gelar Doktor Ilmu Hukum dan Doktor Teknik Sipil dari Unisula (Universitas Islam Sultan Agung) Semarang," kata Juni.
Pria yang meraih IPK 3,97 itu mengatakan banyak tantangan yang dia hadapi untuk menyelesaikan masa studi doktoral di Stiesia selama tiga tahun.
"Banyak hal menjadi tantangan, dan menjadi penyemangat untuk kuliah di Stiesia. Salah satunya dosen dan guru besar yang senantiasa mendorong untuk menyelesaikan perkuliahan," ujarnya.
Pria yang saat ini sedang mengambil doktoral jurusan ketahanan pangan nasional di Universitas Brawijaya Malang itu menjelaskan transformasi leadership penting penerapannya pada Generasi X dan di Generasi Milenial, dan di era Generasi Z harus menjadi pegangan dan tuntutan.
"Artificial Inteligence (AI) Internet of Things (IoT) jangan-jangan hanya dimiliki GenZ, sementara generasi Baby Boomers, Generasi X, dan Milenial tidak mampu menerjemahkan revolusi industri 4.0," katanya.
Oleh sebab itu, menurutnya transformasi leadership menjadi tantangan baru dalam Society 5.0 yang sedang diagung-agungkan oleh Jepang.
"Bagaimana agar IoT, AI, ada revolusi industri 4.0 meningkatkan martabat umat manusia dan bukan menjadikan manusia hamba dari teknologi. Oleh sebab itu hasil disertasi ini yakni multidimensi leadership telah mendunia dan telah berkembang di berbagai negara dan menjawab tantangan saat ini," kata doktor ke-136 Stiesia itu.
Sementara itu, Ketua Stiesia Surabaya Prof. Dr. Nur Fadjrih Asyik, S.E., M.Si., Ak., CA., mengatakan Juni Gultom ini termasuk Generasi X atau Baby Boomers yang haus ilmu. Dia pun meminta semua pihak mencontoh semangat Juni dalam meraih gelar akademis.
"Multitugas kalau bisa mengatur waktu dengan baik tidak masalah. Juni Gultom sebagai profesi dia sebagai Plh. Sekda menunjukkan bahwa manajemen waktu dibutuhkan," katanya.
Prof. Fadjrih berharap gelar yang diraih Juni Gultom bermanfaat bagi Kabupaten Kotawaringin Barat dan juga Kalimantan Tengah.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024