Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun meraih peringkat pertama Paritrana Award Provinsi 2023 Jawa Timur untuk dua kategori, yakni pemerintah kabupaten/kota serta perusahaan besar sektor perdagangan dan jasa.
Penghargaan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan Paritrana Award 2023 Provinsi Jawa Timur kategori pemerintah kabupaten/kota dan kategori perusahaan besar sektor perdagangan dan jasa untuk Perumda Air Minum Tirta Taman Sari Kota Madiun tersebut diberikan di salah satu hotel di Surabaya, Rabu.
"Ini bukan hanya pelayanan pemerintah kepada masyarakat. Tetapi program ini merupakan program kemanusiaan. Jangan sampai orang yang berduka ditinggalkan tulang punggung keluarganya semakin berduka dan jatuh miskin," ujar Wali Kota Madiun Maidi.
Penghargaan itu diberikan atas upaya Pemerintah Kota Madiun memberikan jaminan sosial ketenagakerjaan bagi masyarakat.
Di Kota Madiun, pemerintah daerah melalui Dinas Tenaga Kerja, Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah setempat sudah mengikutsertakan sebanyak 14.087 peserta saat ini untuk program Jaminan Kematian (JKM) dan Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK).
Sebanyak 14.087 peserta tersebut terdiri atas pekerja sektor informal, linmas, kader kesehatan, pekerja sosial masyarakat (PSM), tenaga non-ASN Pemkot Madiun, penjaga rumah ibadah, ketua RT, RW, dan sebagainya.
Kepala Dinas Tenaga Kerja, Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah Kota Madiun R Andriono Waskito Murti mengatakan cakupan keikutsertaan jaminan sosial melalui BPJS Ketenagakerjaan tersebut semakin bertambah.
Hal itu yang kemudian menjadikan nilai untuk Kota Madiun juga cukup tinggi.
Selain itu, Pemkot Madiun dinilai berhasil mendorong perusahaan untuk tertib mengikutsertakan karyawan dalam jaminan sosial ketenagakerjaan.
"Jadi yang utama itu cakupan dari BPJS Ketenagakerjaan itu sendiri. Baik yang dibayarkan pemerintah maupun cakupan perusahaan dalam melindungi karyawan mereka sendiri," kata dia.
Dia mencontohkan Perumda Tirta Taman Sari Kota Madiun yang melebarkan cakupan BPJS Ketenagakerjaan ke masyarakat di luar perusahaan dengan menggunakan anggaran program tanggung jawab sosial perusahaan.
Setidaknya, PDAM Kota Madiun tersebut sudah melindungi sebanyak 1.184 peserta yang terdiri atas guru TPA, marbot masjid, penggali makam, penarik gerobak sampah, hingga ketua layanan lembaga pemberdayaan masyarakat kelurahan (LPMK). Bahkan, sebelumnya cakupan mencapai 1.191 peserta sebelum berkurang karena ada yang meninggal dunia.
"Setiap bulan kita bayarkan premi Rp16.800 untuk dua program, yakni JKK dan JKM. Jika dikalikan jumlah peserta setiap bulannya, kami membayarkan sekitar Rp20 juta," kata Dirut Perumda Tirta Taman Sari Kota Madiun Suyoto.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
Penghargaan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan Paritrana Award 2023 Provinsi Jawa Timur kategori pemerintah kabupaten/kota dan kategori perusahaan besar sektor perdagangan dan jasa untuk Perumda Air Minum Tirta Taman Sari Kota Madiun tersebut diberikan di salah satu hotel di Surabaya, Rabu.
"Ini bukan hanya pelayanan pemerintah kepada masyarakat. Tetapi program ini merupakan program kemanusiaan. Jangan sampai orang yang berduka ditinggalkan tulang punggung keluarganya semakin berduka dan jatuh miskin," ujar Wali Kota Madiun Maidi.
Penghargaan itu diberikan atas upaya Pemerintah Kota Madiun memberikan jaminan sosial ketenagakerjaan bagi masyarakat.
Di Kota Madiun, pemerintah daerah melalui Dinas Tenaga Kerja, Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah setempat sudah mengikutsertakan sebanyak 14.087 peserta saat ini untuk program Jaminan Kematian (JKM) dan Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK).
Sebanyak 14.087 peserta tersebut terdiri atas pekerja sektor informal, linmas, kader kesehatan, pekerja sosial masyarakat (PSM), tenaga non-ASN Pemkot Madiun, penjaga rumah ibadah, ketua RT, RW, dan sebagainya.
Kepala Dinas Tenaga Kerja, Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah Kota Madiun R Andriono Waskito Murti mengatakan cakupan keikutsertaan jaminan sosial melalui BPJS Ketenagakerjaan tersebut semakin bertambah.
Hal itu yang kemudian menjadikan nilai untuk Kota Madiun juga cukup tinggi.
Selain itu, Pemkot Madiun dinilai berhasil mendorong perusahaan untuk tertib mengikutsertakan karyawan dalam jaminan sosial ketenagakerjaan.
"Jadi yang utama itu cakupan dari BPJS Ketenagakerjaan itu sendiri. Baik yang dibayarkan pemerintah maupun cakupan perusahaan dalam melindungi karyawan mereka sendiri," kata dia.
Dia mencontohkan Perumda Tirta Taman Sari Kota Madiun yang melebarkan cakupan BPJS Ketenagakerjaan ke masyarakat di luar perusahaan dengan menggunakan anggaran program tanggung jawab sosial perusahaan.
Setidaknya, PDAM Kota Madiun tersebut sudah melindungi sebanyak 1.184 peserta yang terdiri atas guru TPA, marbot masjid, penggali makam, penarik gerobak sampah, hingga ketua layanan lembaga pemberdayaan masyarakat kelurahan (LPMK). Bahkan, sebelumnya cakupan mencapai 1.191 peserta sebelum berkurang karena ada yang meninggal dunia.
"Setiap bulan kita bayarkan premi Rp16.800 untuk dua program, yakni JKK dan JKM. Jika dikalikan jumlah peserta setiap bulannya, kami membayarkan sekitar Rp20 juta," kata Dirut Perumda Tirta Taman Sari Kota Madiun Suyoto.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024