Dinas Kesehatan Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, mencatat jumlah kasus demam berdarah dengue (DBD) pada awal tahun ini menurun jika dibandingkan pada 2023.

Pada periode Januari sampai 21 Februari 2024 kasus DBD sebanyak 68 kasus, sedangkan pada periode yang sama tahun 2023 mencapai 151 kasus.

"Tahun ini kasusnya lebih rendah atau turun dibanding tahun lalu karena kami memang menyiapkan logistik seperti abate dan dibagikan kepada masyarakat melalui 20 puskesmas yang tersebar di 17 kecamatan," ujar Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Situbondo Desi Tariustanti di Situbondo, Kamis.

Dia menyebutkan, total keseluruhan serbuk abate yang dibagikan ke masyarakat melalui puskesmas-puskesmas sebanyak 320 kilogram, termasuk juga insektisida untuk pengasapan atau fogging untuk membunuh nyamuk aedes aegypti pembawa penyakit DBD.

Baca juga: Dinas Kesehatan Situbondo catat 40 kasus DBD pada awal tahun 2024

Selain itu, lanjut Desy, petugas kesehatan di masing-masing puskesmas juga melakukan siaran keliling agar masyarakat waspada terhadap DBD, termasuk mengajak masyarakat melakukan 3M, yakni menguras, menutup dan mengubur wadah yang bisa dapat menimbulkan genangan air.

"Kami juga meminta kepada pihak puskesmas untuk mengaktifkan kader juru pemantau jentik atau jumantik," ujar dia.

Desy mengatakan, intensitas hujan menjadi acuan tingginya kasus DBD karena potensi genangan air lebih banyak.

"Kasus DBD bisa terus bertambah saat musim hujan, karena nyamuk aedes aegypti sangat cepat untuk berkembang biak," ujar dia.

Selain faktor musim hujan, kasus DBD juga bisa disebabkan sanitasi di masing-masing rumah. Oleh karena itu, masyarakat diimbau terus menggalakkan 3M karena genangan air bukan hanya air hujan, namun juga dari bak mandi, tempat penampungan air atau tempat lain yang berpotensi menampung air seperti ban bekas.

Menurut data, beberapa kecamatan dengan penambahan kasus DBD yang cukup signifikan yakni Kecamatan Situbondo, Panarukan, Besuki, Mlandingan, Asembagus, dan Kecamatan Banyuputih.

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Taufik


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024