Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kota Kediri, Jawa Timur menggelar pelatihan fortifikasi pengolahan pangan untuk para pelaku industri kecil menengah (IKM) yang mayoritas penjual jajanan di sekolah (SD-SMP).

Kepala Disperdagin Kota Kediri Wahyu Kusuma Wardani di Kediri, Kamis, mengatakan fortifikasi merupakan salah satu metode penambahan vitamin serta mineral tertentu ke dalam bahan pangan.

"Secara umum adalah penambahan bahan pangan di masakan yang menyediakan pangan bergizi untuk masyarakat," katanya.

Wahyu mengatakan pengawasan pada makanan yang dijual sangat penting. Pihaknya secara berkala melakukan pengawasan untuk mengetahui apakah peserta melakukan sesuai dengan ilmu yang diberikan dalam pelatihan. Karena, cara untuk meningkatkan gizi, siswa salah satunya lewat pembinaan kantin sekolah.

"Ke depan kami akan datangi satu per satu ke tempat mereka di sekolah untuk melihat apakah mereka sudah mempraktikkan ilmunya setelah pelatihan," ujarnya.

Dalam pelatihan tersebut, Disperdagin Kota Kediri menggandeng Dinas Kesehatan dan BPOM setempat sebagai pemateri. Tak hanya menerima materi secara teori, peserta juga diberikan materi praktik pengolahan makanan yang mengandung fortifikasi atau bahan tambahan/pengayaan nutrisi.

Baca juga: Disperindag Kota Kediri distribusikan minyak goreng untuk ratusan pedagang

"Keinginan peserta bukan hanya menerima teori saja, tapi juga praktik langsung untuk mengetahui cara mengolah bahan tambahan pangan yang baik agar kandungan gizinya tidak hilang," ujar dia.

Sementara itu, Bagian Fungsi Sertifikasi Balai Pengawasan Obat dan Makanan (POM) Kediri Robbi memaparkan pentingnya menjaga kualitas produk untuk bahan makanan.

Ia meminta agar dalam pengolahan makanan memastikan produk yang dijadikan bahan memiliki izin edar, PIRT serta izin dari BPOM.

Selain itu, kebersihan juga harus diperhatikan agar produk pangan yang dihasilkan bergizi dan keamanan pangan baik, serta bisa mencegah penyakit seperti diare.

"Pastikan juga cek label, izin edar, kedaluwarsa. Ini sesuai di BPOM yang cek klik, yakni cek kemasan, cek label, izin edar dan kedaluwarsa," kata dia.

Salah satu peserta, Ria yang menjadi pengelola kantin di SMPN 4 Kediri mengatakan pelatihan fortifikasi ini sangat bermanfaat untuk menambah ilmu serta menarik, karena bisa praktik langsung dalam mengolah bahan tambahan pada olahan makanan.

"Sangat menarik, karena baru kali ini diberikan pelatihan secara teori dan praktik. Ini bermanfaat bagi kami pengelola kantin di sekolah," ucapnya.

Hal yang sama juga diungkapkan peserta lainnya, Eli dari SDI Al Falah Pesantren Kota Kediri. Menurutnya bukan hanya dari bahan tambahan saja, salah satu indikator makanan sehat juga berasal dari kemasan atau wadah untuk makanannya.

Ia mengaku setelah menerima ilmu ia mengetahui kemasan mana saja yang aman untuk makanan. "Bermanfaat sekali untuk menambah pengetahuan dalam cara pengolahan makanan yang baik dan bergizi. Selain itu, saya mengetahui kemasan yang aman untuk makanan itu apa saja," ujarnya.

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Taufik


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024