Jember - Sebanyak 784 koper jamaah haji asal Kabupaten Jember tertahan di Bandara King Abdul Aziz Jeddah, Arab Saudi, karena kedapatan membawa air zamzam dalam koper tersebut.
Kepala Kementerian Agama Jember, M. Raefi, Senin, mengatakan awalnya jumlah koper yang tertahan di Jeddah sebanyak 900 koper dari jamaah haji Jember kelompok terbang (kloter) 14 dan 15, namun sebanyak 116 koper sudah dikirim ke Asrama Haji Sukolilo di Surabaya.
"Sebanyak 116 koper jamaah haji asal Jember yang tertahan di Jeddah sudah dititipkan di kloter 24 dan 25 yang merupakan kloter jamaah haji asal Kediri, dan koper tersebut sudah berada di Asrama Haji Sukolilo," tuturnya.
Menurut dia, ratusan koper yang tertahan tersebut karena jamaah haji membawa air zamzam secara sembunyi-sembunyi, padahal larangan membawa air zamzam atau cairan ke kabin maupun bagasi pesawat merupakan kebijakan penerbangan internasional karena dapat membahayakan penerbangan.
"Sebenarnya jamaah haji sudah tahu kalau dilarang membawa air zam zam dalam koper, namun sebagian nekat membawanya dengan menyembunyikannya di dalam koper, agar tidak ketahuan petugas di bandara," paparnya.
Raefi menjelaskan petugas di Bandara King Abdul Aziz Jeddah selalu memeriksa koper dan tas tenteng jamaah haji dengan menggunakan sinar "x-ray", sehingga dapat membaca adanya air zamzam atau cairan dalam koper tersebut.
"Jamaah haji tidak perlu khawatir karena koper-koper tersebut akan tetap dikirim ke Tanah Air dan diititipkan di sejumlah kloter yang pulang menuju Asrama Haji Sukolilo, namun petugas sudah mengeluarkan air zamzam dan barang-barang yang dilarang dibawa," katanya, menjelaskan.
Ia mengemukakan tidak hanya koper jamaah haji asal Jember yang tertahan di Jeddah, namun koper jamaah haji di beberapa daerah juga mengalami hal yang sama.
"Informasi yang saya dapatkan, koper jamaah haji di Jakarta dan Situbondo juga tertahan karena kedapatan membawa air zamzam dalam koper," katanya.
Insiden tertahannya ratusan koper jamaah haji Jember di Jeddah, lanjut dia, baru terjadi tahun ini karena tahun-tahun sebelumnya tidak ada kasus seperti itu.
"Mudah-mudahan peristiwa ini menjadi pelajaran bagi jamaah haji tahun depan untuk tidak melanggar aturan dengan membawa air zamzam dalam koper atau tas tenteng karena bisa membahayakan keselamatan penumpang selama di pesawat," ujarnya, menambahkan.
Jumlah calon haji asal Jember yang berangkat ke Tanah Suci tahun 2011 sebanyak 2.287 orang, namun selama menunaikan ibadah haji tercatat dua orang meninggal dunia karena serangan jantung.
Ribuan jamaah yang tergabung dalam kloter 11, 12, 13, 14, 15, dan 16 tiba di Kabupaten Jember pada tanggal 16-17 November 2011.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011