Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang, Jawa Timur, mengupayakan harga bahan pokok (sembako) tetap terjangkau menjelang bulan suci Ramadhan 1445 Hijriah.

"Ini sudah mau memasuki bulan puasa, saya menginginkan harga pangan itu stabil, sehingga sembako itu bisa dijangkau oleh masyarakat," kata Penjabat Bupati Lumajang Indah Wahyuni usai mengikuti rapat koordinasi pengendalian inflasi daerah yang digelar di CCROOM Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Lumajang, Senin.

Menurutnya, hasil analisis Pemkab Lumajang bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) menunjukkan bahwa Kabupaten Lumajang masih mengalami inflasi karena tingginya harga beras.

"Meskipun demikian, inflasi di Kabupaten Lumajang masih tergolong rendah jika dibandingkan dengan wilayah se- Keresidenan Besuki dan Lumajang (Sekarkijang)," tuturnya.

Baca juga: Pemkab Lumajang gelar Gerakan Pangan Murah kendalikan inflasi

Untuk menanggulangi situasi tersebut, lanjut dia, pihaknya telah mengambil langkah-langkah konkret seperti menggelar pasar murah guna menstabilkan harga kebutuhan pokok.

"Harga beras di Lumajang masuk sepuluh besar tertinggi di Jawa Timur, baik itu premium maupun medium. Akhirnya kami mengadakan kegiatan gelar pangan murah untuk bisa menstabilkan harga," katanya.

Ia menjelaskan Pemkab Lumajang juga meluncurkan Warung TPID sebagai salah satu upaya untuk menekan angka inflasi dan pihaknya memastikan bahwa Pemkab Lumajang terus berinovasi dan melakukan terobosan guna menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok.

"Kami segera mengadakan operasi pasar dan Warung TPID. Mudah-mudahan dengan adanya kegiatan itu harga beras di Lumajang menjelang Ramadhan bisa stabil," ujarnya.

Pemkab Lumajang sudah beberapa kali menggelar kegiatan pasar murah di beberapa kecamatan dengan harapan harga bahan pokok bisa tetap stabil di pasaran.

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Taufik


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024