Civitas academica Universitas Jember (Unej) mulai dari guru besar, dosen, dan mahasiswa menggelar deklarasi seruan moral untuk selamatkan demokrasi dalam Pemilu 2024.

Deklarasi seruan moral dengan lima tuntutan itu dibacakan oleh guru besar Fakultas Hukum Unej Prof Dominikus Rato yang diikuti oleh dosen dan puluhan mahasiswa di bundaran patung Triumviraat kampus setempat, Senin.

"Pertama, kami menuntut seluruh cabang kekuasaan negara baik eksekutif, legislatif, yudikatif, untuk senantiasa berpedoman pada TAP MPR Nomor VI/MPR/2001 tentang Etika Kehidupan Berbangsa dan menjalankan nilai-nilai Pancasila," tuturnya Prof Dominikus.

Kedua, lanjut dia, menuntut Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), dan pemerintah memastikan netralitas penyelenggara negara dan harus memberikan teladan terbaik.

Menurutnya poin ketiga yakni menuntut penghentian upaya politisasi kebijakan negara yang berpotensi merusak proses demokrasi dan hanya menguntungkan pihak-pihak tertentu dalam pemilihan umum.

"Keempat, kami menuntut tegak-nya hukum dan etika penyelenggaraan pemilu serta menjunjung tinggi prinsip transparansi dan berpihak kepada kepentingan bangsa dan negara, bukan kepentingan pihak-pihak tertentu," ujarnya.

Baca juga: Pengamat: Pengunduran diri Mahfud Md wujud integritas penjaga demokrasi

"Terakhir, kami mengajak civitas academica perguruan tinggi terlibat bersama rakyat untuk terus mengawal Pemilu yang langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil," ujarnya.

Menurutnya Pemilu 2024 merupakan perwujudan demokrasi dan seharusnya menjadi peristiwa yang melibatkan partisipasi rakyat tanpa rasa takut dan intimidasi demi mendapatkan pemimpin dan perwakilan rakyat terbaik yang akan memperjuangkan kesetaraan, kemerataan, keadilan, dan kesejahteraan.

"Pernyataan sikap tersebut disampaikan sebagai bagian dari bangsa yang selalu memperjuangkan prinsip-prinsip demokrasi, menegakkan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945," ujarnya.

Sementara juru bicara Forum Civitas Academica Unej Dr Muhammad Iqbal mengatakan aksi tersebut digelar atas kepedulian dan keprihatinan terhadap penyelenggaraan Pemilu 2024.

"Kami berharap suara dari civitas academica itu bisa didengar oleh pemerintah, KPU, Bawaslu, DKPP dan seluruh rakyat yang ingin pemilu berjalan aman damai jujur adil tanpa ada intimidasi," harapnya.

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Taufik


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024