Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan KB Kota Madiun dr Denik Wuryani menyatakan semua puskesmas di Kota Madiun berhasil meraih akreditasi paripurna yang merupakan tingkatkan akreditasi tertinggi.
"Alhamdulillah, dari enam puskesmas yang kami miliki, semua sudah akreditasi paripurna," ujar dr Denik Wuryani di Madiun, Jumat.
Menurut dia, setiap puskesmas memang wajib menjalani akreditasi setiap tiga tahun sekali. Untuk tahun ini, akreditasi dilakukan pada akhir tahun 2023.
Adapun, enam puskesmas di Kota Madiun itu, yakni Puskesmas Banjarejo, Puskesmas Demangan, Puskesmas Sukosari, Puskesmas Tawangrejo, Puskesmas Manguharjo, dan Puskesmas Ngegong secara bergantian dilakukan penilaian akreditasi. Penilaian dilakukan dua tahap. Pertama secara daring, kedua peninjauan lapang.
"Ada banyak indikator yang harus dipenuhi. Ada lima bab utama di dalamnya ada ratusan indikator turunannya. Jadi yang dinilai bukan hanya di internal puskesmas, tetapi juga di luar puskesmas termasuk menanyai masyarakat yang pernah berobat ke puskesmas," katanya.
Denik menambahkan tim penilai akreditasi kali ini berbeda. Pada penilaian sebelumnya, tim penilai dari Kemenkes. Namun, saat ini Kemenkes menyerahkan penilaian kepada surveyor dari lembaga independen yang telah diakui dan terakreditasi oleh pemerintah untuk melaksanakan survei akreditasi puskesmas.
"Dari enam puskesmas kita, ada dua yang sudah berstatus akreditasi paripurna. Yakni, Puskesmas Tawangrejo dan Puskesmas Manguharjo. Dua puskesmas tersebut berhasil mempertahankan status akreditasi paripurna," kata dia.
Sementara empat puskesmas lain, kata dia, berhasil meningkatkan status akreditasinya. Yakni, dari akreditasi utama menjadi paripurna.
Denik menyebut akreditasi paripurna merupakan akreditasi puncak. Dengan demikian, tugas ke depan tinggal mempertahankan. Sebab, tidak menutup kemungkinan status akreditasi akan diturunkan jika dalam penilaian ke depan didapati tidak memenuhi kriteria.
"Untuk mempertahankan biasanya lebih sulit. Tetapi kita akan terus berupaya dan konsisten untuk mempertahankan capaian ini," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
"Alhamdulillah, dari enam puskesmas yang kami miliki, semua sudah akreditasi paripurna," ujar dr Denik Wuryani di Madiun, Jumat.
Menurut dia, setiap puskesmas memang wajib menjalani akreditasi setiap tiga tahun sekali. Untuk tahun ini, akreditasi dilakukan pada akhir tahun 2023.
Adapun, enam puskesmas di Kota Madiun itu, yakni Puskesmas Banjarejo, Puskesmas Demangan, Puskesmas Sukosari, Puskesmas Tawangrejo, Puskesmas Manguharjo, dan Puskesmas Ngegong secara bergantian dilakukan penilaian akreditasi. Penilaian dilakukan dua tahap. Pertama secara daring, kedua peninjauan lapang.
"Ada banyak indikator yang harus dipenuhi. Ada lima bab utama di dalamnya ada ratusan indikator turunannya. Jadi yang dinilai bukan hanya di internal puskesmas, tetapi juga di luar puskesmas termasuk menanyai masyarakat yang pernah berobat ke puskesmas," katanya.
Denik menambahkan tim penilai akreditasi kali ini berbeda. Pada penilaian sebelumnya, tim penilai dari Kemenkes. Namun, saat ini Kemenkes menyerahkan penilaian kepada surveyor dari lembaga independen yang telah diakui dan terakreditasi oleh pemerintah untuk melaksanakan survei akreditasi puskesmas.
"Dari enam puskesmas kita, ada dua yang sudah berstatus akreditasi paripurna. Yakni, Puskesmas Tawangrejo dan Puskesmas Manguharjo. Dua puskesmas tersebut berhasil mempertahankan status akreditasi paripurna," kata dia.
Sementara empat puskesmas lain, kata dia, berhasil meningkatkan status akreditasinya. Yakni, dari akreditasi utama menjadi paripurna.
Denik menyebut akreditasi paripurna merupakan akreditasi puncak. Dengan demikian, tugas ke depan tinggal mempertahankan. Sebab, tidak menutup kemungkinan status akreditasi akan diturunkan jika dalam penilaian ke depan didapati tidak memenuhi kriteria.
"Untuk mempertahankan biasanya lebih sulit. Tetapi kita akan terus berupaya dan konsisten untuk mempertahankan capaian ini," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024