Kepala Dinas Pendidikan (Kadindik) Jawa Timur Aries Agung Paewai mengikuti tahlil dan doa bersama di SMAN 1 Sidoarjo, Senin untuk menguatkan mental dan psikis siswa usai peristiwa kecelakaan yang menimpa rombongan sekolah tersebut.

Kecelakaan saat pulang dari study tour ke Yogyakarta beberapa waktu lalu mengakibatkan dua orang meninggal dunia yakni Sutining Hidayah (60) seorang guru Bimbingan Konseling (BK) dan Nabil Asfa Putra (17) seorang siswa kelas 12.

"Saya atas nama Kepala Dinas Pendidikan dan mewakili ibu Gubernur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan duka cita mendalam atas yang terjadi beberapa hari lalu. Mari kita berdoa yang terbaik bagi almarhumah Bu Sutining dan almarhum Ananda Nabil agar diberikan tempat terbaik dan keluarganya dilapangkan," kata Aries.

Meski kejadian cukup membekas khususnya bagi keluarga besar SMAN 1 Sidoarjo, namun Aries berpesan agar para siswa bisa terus fokus belajar. Utamanya bagi kelas 12 yang akan melanjutkan ke perguruan tinggi maupun sekolah kedinasan.

Pria kelahiran Makassar ini juga menambahkan, kegiatan study tour menjadi bagian dari pengenalan perguruan tinggi negeri (PTN) kepada siswa, tak terkecuali kunjungan ke Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta yang dilakukan SMAN 1 Sidoarjo.

"Ini salah satu upaya sekolah untuk memacu semangat siswanya berkompetisi dan bersaing untuk masuk PTN. Saya memahami musibah yang terjadi di luar kendali kita," katanya.

Aries mengungkapkan berdasarkan informasi kegiatan study tour ini sudah melalui berbagai proses diskusi dengan wali murid dan sekolah tidak mewajibkan kegiatan itu.

"Juga pilihan UGM dan ISI menjadi pilihan terbanyak dari siswa yang kemudian didiskusikan kembali oleh sekolah dengan wali murid. Jadi sekali lagi, dalam musibah ini, kita tidak bisa menyalahkan siapapun karena di luar kendali kita," kata Aries.

Penguatan motivasi yang diberikan Aries ini juga diberikan kepada siswa kelas 10 dan 11 agar mendapat dukungan moral untuk semakin giat belajar agar cita-cita yang diharapkan bisa terwujud.

Sementara itu, Kepala SMAN 1 Sidoarjo, Eko Redjo Sunariyanto mengungkapkan sebelum kunjungan kampus atau study tour dilaksanakan, pihaknya lebih dahulu melakukan sosialisasi kepada orang tua.

Termasuk terkait sosialisasi regulasi seleksi penerimaan mahasiswa baru (SPMB).

"Orang tua sebelumnya sudah kita undang dan kita berikan pemahaman terbaru terkait regulasi SPMB. Karena yang masuk eligible 40 persen itu belum menjamin anak-anak masuk PTN. Jadi kita sosialisasikan juga agar orangtua mengetahui bagaimana strategi dan persaingan anak-anaknya untuk masuk PTN," ujar dia.

Pilihan study tour UGM dan ISI Yogyakarta juga diakui Eko sebagai hasil musyawarah dan keputusan bersama, mayoritas siswa memilih kedua kampus tersebut sebagai jujukan masuk PTN.

Terlebih penerimaan mahasiswa baru dari SMAN 1 Sidoarjo juga cukup tinggi yakni mencapai 80 persen siswa diterima PTN tiap tahunnya.

Ia juga menegaskan meski masih dalam suasana berduka Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tetap berjalan dengan efektif, dengan diawali doa bersama untuk mendoakan para korban.

Usai pembelajaran, tambahnya, para siswa yang duduk dibangku kelas 10 dan 11 digerakkan untuk takziah di rumah rekan satu almamater tersebut secara bergiliran.

Sementara bagi siswa yang mengalami luka-luka, Eko menuturkan jika ada beberapa di antaranya masih istirahat di rumah.

Pihaknya pun menurunkan guru BK dan wali kelas untuk bertugas melakukan pendampingan secara personal untuk menyembuhkan luka traumatis siswa.

Selain itu, semua guru juga diinstruksikan membangun motivasi siswa saat mengajar. Kerja sama juga dibangun sekolah dengan wali murid untuk memantau perkembangan siswa selama di rumah.

"Kehadiran Kepala Dinas dan para Kabid merupakan motivasi mahal yang diterima langsung oleh anak-anak," katanya.

Pewarta: Willi Irawan

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024