Pemerintah Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, Jumat, menyalurkan bantuan tanggap darurat kepada puluhan kepala keluarga yang rumahnya rusak akibat angin kencang yang melanda wilayah itu pada 16 Januari 2024.

"Bantuan yang kami salurkan kepada mereka itu ala kadarnya untuk meringankan para korban, sekadar untuk meringankan kebutuhan sehari-hari," kata Penjabat (Pj) Bupati Pamekasan Masrukin di Pamekasan, Jawa Timur, Jumat.

Sedikitnya 57 bangunan rumah, dapur dan kandang sapi milik warga di dua desa di Kecamatan Palengaan, yakni Desa Panaan dan Desa Potoan Laok rusak akibat diterjang angin kencang yang terjadi pada 16 Januari 2024.

Tiga orang dilaporkan mengalami luka-luka akibat musibah itu dan mereka telah mendapatkan perawatan medis di puskesmas terdekat.

Selain merusak 57 bangunan, hujan deras disertai angin kencang yang terjadi di dua desa itu juga menyebabkan banyak pepohonan tumbang dan memutus aliran listrik.

Baca juga: Pemkab Pamekasan minta kepala puskesmas kembalikan uang kesehatan masyarakat

Masrukin mengatakan pada musim hujan seperti sekarang ini, peningkatan kewaspadaan bagi warga, terutama yang tinggal di daerah rawan bencana perlu ditingkatkan.

"Sebab berdasarkan prakiraan, cuaca buruk masih berpotensi terjadi dalam beberapa hari ke depan. Karena itu, mari kita sama-sama meningkatkan kewaspadaan, dan segera menyampaikan laporan apabila terjadi bencana," kata Masrukin.

Menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Pamekasan, angin kencang merupakan salah satu jenis bencana yang berpotensi terjadi saat musim hujan seperti sekarang ini.

Jenis bencana lain yang juga perlu diwaspadai adalah banjir dan tanah longsor.

"Ada sembilan kecamatan dari total 13 kecamatan yang dalam catatan kami masuk daerah rawan bencana," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepada Pelaksana (Kalaksa) BPBD Pemkab Pamekasan Akhmad Dhofir Rosidi, Jumat.

Masing-masing Kecamatan Palengaan, Pegantenan, Pakong, Waru, Pasean, Pademawu, Kadur, Proppo dan Kecamatan Pamekasan.

Pewarta: Abd Aziz

Editor : Taufik


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024