renggalek - SMP Negeri 3 Trenggalek, Jawa Timur, terpaksa memulangkan seluruh siswanya lebih awal, setelah puluhan murid setempat mengalami kesurupan massal usai mengikuti upacara bendera, Senin pagi. "Langkah ini kami ambil karena suasananya tidak memungkinkan, takutnya jumlah siswa yang mengalami kesurupan justru terus bertambah," kata Kepala SMP Negeri 3 Trenggalek, Rohmad. Ia berdalih, perintah belajar di rumah tersebut telah mendapatkan persetujuan dari Dinas Pendidikan Kabupaten Trenggalek. Peristiwa kesurupan massal itu sendiri terjadi sekitar pukul 07.30 WIB, tepatnya setelah upacara bendera yang berlangsung mulai pukul 07.00 WIB. Salah satu guru SMP Negeri 3 Trenggalek, Tatit Mahendra menceritakan, kejadian kesurupan massal tersebut mulai terjadi usai mengikuti upacara bendera. Saat itu setelah upacara, dewan guru mendapatkan pembekalan dari kepala sekolah, namun baru berjalan lima menit tiba-tiba ada anak jatuh pingsan. Beberapa guru dan siswa yang melihat kejadian itu awalnya menganggap sebagai fenomena biasa biasa karena faktor kelelahan atau kondisi fisik/kesehatan yang menurun. Namun, hanya selang beberapa detik beberapa siswa yang jatuh pingsang kemudian berteriak-teriak histeris, sehingga merembet ke puluhan pelajar lainnya. Mengetahui hal itu, beberapa guru kemudian berinisiatif membawa para siswa yang jatuh pingsan tradi ke ruang UKS, namun setelah itu jumlah siwa yang kesurupan justru semakin banyak dan bergantian. "Kami dan beberapa guru mencoba mengobatinya, tapi setelah satu siswa sembuh tiba-tiba ganti siswa lainya kesurupan, itu terus-menerus, bahkan ada beberapa siswa yang sadar kemudian kesurupan lagi sampai tiga kali," paparnya. Merasa kewalahan menangani siswa yang kesurupan, pihak sekolah akhirnya meminta bantuan "orang pintar" (paranormal), satuan polisi pamong praja (Satpol PP) dan TNI setempat. Setelah mendapat bantuan berapa orang pintar, jumlah siswa yang mengalami kesurupan berangsur-angsur berkurang. "Karena takut semakin banyak siswa yang kesurupan, akhirnya kami berkonsultasi dengan kepala sekolah untuk memulangkan seluruh siswa," tutur Tatit. Sementara itu, salah satu oarang pintar yang didatangkan pihak sekolah, Be'eng mengatakan kejadian itu karena ada salah seorang siswa yang jahil. Seluruh siswa yang mengalami kesurupan lalu dievakuasi dan dipulangkan kerumah masing-masing. "Setelah dinyatakan sadar, mereka yang kesurupan langsung kami antarkan pulang ke rumah masing-masing," katanya.(*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011