DPRD Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, mendukung kenaikan tarif tiket masuk objek Wisata Bahari Pasir Putih dalam upaya meningkatkan pendapatan asli daerah atau PAD dari perusahaan umum milik pemerintah daerah itu.

Ketua Komisi II DPRD Situbondo Siswo Pranoto menyatakan pengelola Perusahaan Umum Daerah Wisata Bahari Pasir Putih di Kecamatan Bungatan, itu sudah waktunya menaikkan tarif tiket masuk pengunjung.

"Sudah lama pemerintah tidak memberlakukan tarif baru untuk para pengunjung. Kami mendukung kenaikan tarif di Pasir Putih. Tentu tujuannya untuk menaikkan pendapatan asli daerah," katanya di Situbondo, Jawa Timur, Rabu.

Siswo menjelaskan, menaikkan tarif tiket masuk pengunjung wisata Pasir Putih jauh sebelumnya sudah menjadi pembahasan antara DPRD dan pemerintah daerah setempat, namun tahun ini baru diberlakukan setelah melihat kondisi pertumbuhan ekonomi mulai membaik.

Menurut dia, kenaikan tarif tiket masuk wisata Pasir Putih untuk hari biasa (weekday) dari Rp10.000 per orang naik menjadi Rp11.000 dan libur akhir pekan (weekend) Rp10.000 naik menjadi Rp15.000 masih ideal dan mudah dijangkau oleh masyarakat.

"Sedangkan tarif parkir kendaraan roda dua dan roda empat masih tetap Rp5.000 hingga Rp20.000. Masyarakat yang mau datang ke tempat wisata itu paling tidak mempunyai uang, oleh karena itu kami menilai meski dinaikkan tidak masalah," ujar Siswo.

Mengenai fasilitas atau sarana prasarana wisata, Siswo mengakui bahwa di kawasan wisata Pasir Putih hingga saat ini belum ada pembangunan fasilitas wisata yang dilakukan Pemkab Situbondo.

Namun demikian, lanjut dia, ke depan seiring dengan meningkatnya pendapatan asli daerah ini nantinya mampu mempercepat pembangunan sarana prasarana wisata pantai berpasir putih itu.

"Kami meyakini PAD-nya terus naik, maka fasilitas wisata ini secara bertahap juga dibangun untuk kenyamanan wisatawan," katanya.

Sementara itu, Koordinator Wisata Bahari Pasir Putih Situbondo Ru'aidi mengungkapkan sarana prasarana wisata seperti toilet perlu direhabilitasi karena merupakan bangunan lama.

"Untuk toilet memang bangunan lama, dan menurut kami juga perlu direhabilitasi dan membangun toilet baru sebagai bentuk pelayanan kepada pengunjung," katanya.

Ru'aidi menambahkan, selain toilet juga dermaga kayu juga perlu direhabilitasi karena sudah setahun terakhir dermaga yang menjorok ke tengah laut di wisata Pasir Putih sudah rusak.

"Dermaga kayu di Pasir Putih menjadi salah satu ikon wisata selama ini. Sekarang pengunjung dilarang ke dermaga tersebut karena khawatir membahayakan, kayu juga lapuk," katanya.

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Abdullah Rifai


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024