Gubernur Jawa Timur mendorong adanya konversi penggunaan energi fosil ke nonfosil sebagai salah satu upaya menghasilkan banyak energi baru terbarukan.
"Energi fosil semakin hari semakin habis, maka kita harus bergerak kepada energi nonfosil, bergerak pada renewable energi sampai pada green economy dan akan melompat kepada blue economy. Kesemuanya itu harus dibangun bersama sama pada semua level dan semua pihak," katanya dalam keterangan resmi di Surabaya, Jumat.
Ia mengatakan untuk mewujudkan energi baru terbarukan tersebut tahun 2024 ini, Pemprov Jatim akan mengoptimalkan pembangunan solar cell di banyak titik di Jawa Timur.
Untuk melakukan transisi ini membutuhkan effort yang lebih besar. Namun ia meyakinkan bahwa upaya tersebut tidak akan sia-sia. Terlebih untuk alam dan bumi yang menjadi tempat tinggal bersama. Bahwa kesehatan bumi harus dijaga bersama.
"Kita ingin memberikan kehidupan yang lebih baik atau better life. Jadi tahapan untuk menuju green ekonomi terus dilakukan antara lain melalui biomasa ini. Saya berharap dunia usaha dan dunia industri dan dunia kerja bisa mereplikasi konversi energi dari fosil ke nonfosil karena renewable energi adalah keniscayaan dunia," katanya.
Terkait dengan energi baru terbarukan tersebut, dirinya mengapresiasi PT Ajinomoto yang telah menginisiasi transisi energi dengan pengembangan biomassa.
Dikatakannya, perusahaan yang bergerak dalam memproduksi aneka bumbu penyedap masakan ini memang tengah gencar merealisasikan transisi energi menuju industri hijau melalui berbagai strategi. Salah satunya dengan mengkonversi penggunaan bahan bakar batu bara menjadi biomassa pada steam boiler pabrik.
"Apa yang dilakukan Ajinomoto dengan memulai transisi energi biomassa sangat perlu diapresiasi. Karena langkah ini akan sangat berpengaruh pada lingkungan, terutama dalam mengurangi emisi karbon. Penggunaan biomasa di pabrik ini bahkan menurunkan emisi karbon sampai 36 persen," kata Gubernur Khofifah.
"Green industri, green ekonomi, green financial juga green infrastructure menjadi kebutuhan yang harus dibangun bersama. Dan Jatim memang sedang bergerak mengarah ke sana. Pemprov Jatim mendorong agar industri-industri yang ada di Jatim terus melakukan transisi energi menjadi yang lebih ramah lingkungan dan mengurangi emisi yang dibuang ke lingkungan," tuturnya.
"Energi fosil semakin hari semakin habis, maka kita harus bergerak kepada energi nonfosil, bergerak pada renewable energi sampai pada green economy dan akan melompat kepada blue economy. Kesemuanya itu harus dibangun bersama sama pada semua level dan semua pihak," katanya dalam keterangan resmi di Surabaya, Jumat.
Ia mengatakan untuk mewujudkan energi baru terbarukan tersebut tahun 2024 ini, Pemprov Jatim akan mengoptimalkan pembangunan solar cell di banyak titik di Jawa Timur.
Untuk melakukan transisi ini membutuhkan effort yang lebih besar. Namun ia meyakinkan bahwa upaya tersebut tidak akan sia-sia. Terlebih untuk alam dan bumi yang menjadi tempat tinggal bersama. Bahwa kesehatan bumi harus dijaga bersama.
"Kita ingin memberikan kehidupan yang lebih baik atau better life. Jadi tahapan untuk menuju green ekonomi terus dilakukan antara lain melalui biomasa ini. Saya berharap dunia usaha dan dunia industri dan dunia kerja bisa mereplikasi konversi energi dari fosil ke nonfosil karena renewable energi adalah keniscayaan dunia," katanya.
Terkait dengan energi baru terbarukan tersebut, dirinya mengapresiasi PT Ajinomoto yang telah menginisiasi transisi energi dengan pengembangan biomassa.
Dikatakannya, perusahaan yang bergerak dalam memproduksi aneka bumbu penyedap masakan ini memang tengah gencar merealisasikan transisi energi menuju industri hijau melalui berbagai strategi. Salah satunya dengan mengkonversi penggunaan bahan bakar batu bara menjadi biomassa pada steam boiler pabrik.
"Apa yang dilakukan Ajinomoto dengan memulai transisi energi biomassa sangat perlu diapresiasi. Karena langkah ini akan sangat berpengaruh pada lingkungan, terutama dalam mengurangi emisi karbon. Penggunaan biomasa di pabrik ini bahkan menurunkan emisi karbon sampai 36 persen," kata Gubernur Khofifah.
"Green industri, green ekonomi, green financial juga green infrastructure menjadi kebutuhan yang harus dibangun bersama. Dan Jatim memang sedang bergerak mengarah ke sana. Pemprov Jatim mendorong agar industri-industri yang ada di Jatim terus melakukan transisi energi menjadi yang lebih ramah lingkungan dan mengurangi emisi yang dibuang ke lingkungan," tuturnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024