Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Surabaya memfasilitasi pengurusan sebagai daftar pemilih tambahan (DPTb) untuk Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 hingga batas akhir, pada Senin, 15 Januari 2024.
Komisioner Divisi Perencanaan, Data, dan Informasi Komisi Pemilihan Umum Kota Surabaya KPU Kota Surabaya Naafilah Astri Swarist mengatakan jumlah antara pemilih masuk dan keluar sama-sama berada di angka 3.600 orang.
"Masuk 3.600, keluar 3.600, kondisinya seimbang," kata Naafilah di Surabaya.
Mengingat masa pengurusan DPTb yang tersisa tiga hari, yakni terhitung Sabtu, Minggu, dan Senin, Naafilah meminta masyarakat bisa memanfaatkan sisa waktu agar nama mereka bisa terdaftar sebagai sebagai calon pemilih di lokasi tempat pemungutan suara (TPS) yang dituju.
"Termasuk mulai awal Januari kami minta teman-teman PPK mengingatkan warga sekitar yang baru pindah domisili atau KK-nya baru agar mengurus pindah pilih," ucapnya.
Masyarakat yang mengurus DPTb dikarenakan beberapa faktor, di antaranya bekerja di daerah lain, menempuh pendidikan, dan pindah domisili.
Lokasi pengurusan pindah pilih tak hanya dilakukan di Kantor KPU Kota Surabaya, sebab pihaknya juga menerima permintaan pembukaan posko, salah satunya dari pihak perguruan tinggi.
Permohonan pembukaan posko pengurusan DPTb atau pindah pilih tersebut diajukan oleh pihak terkait kepada KPU Kota Surabaya dengan mengajukan surat permohonan.
"Universitas Airlangga (Unair) mengajukan surat resmi untuk mengajukan pembukaan posko pelayanan pindah pilih untuk mahasiswa Unair, kami fasilitasi dengan mengirim PPK di wilayah mahasiswa kos," ujarnya.
KPU mencatat untuk DPTb dari Unair merupakan mahasiswa yang kos di empat wilayah kecamatan, yakni Sukolilo, Mulyorejo, Gubeng, dan Tambaksari.
Nama para mahasiswa yang sudah terdaftar sebagai DPTb akan menggunakan hak pilihnya di lokasi kos masing-masing. Langkah itu bertujuan mencegah penumpukan antrean saat masa coblosan berjalan, di 14 Februari 2024.
"Alhamdullilah ramai, kondusif, lancar, mereka paham aturan tidak bisa kolektif sehingga mereka harus datang, karena terkait hak masing-masing," ucapnya.
Selain Unair, pihak universitas Surabaya (Ubaya) juga telah mengajukan surat permohonan pembukaan posko pelayanan pindah pilih.
"Dua hari ini Jumat-Sabtu Ubaya mengajukan hal sama, cuma mereka minta difasilitasi PPK dari wilayah Rungkut dan Tenggilis Mejoyo," katanya.
Naafilah pun meminta panitia pemungutan kecamatan (PPK) agar memantau keberadaan masyarakat yang baru pindah domisili agar segera mengurus DPTb.
"Mulai awal Januari kami minta teman-teman PPK mengingatkan warga sekitar yang baru agar mengurus pindah pilih," tuturnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
Komisioner Divisi Perencanaan, Data, dan Informasi Komisi Pemilihan Umum Kota Surabaya KPU Kota Surabaya Naafilah Astri Swarist mengatakan jumlah antara pemilih masuk dan keluar sama-sama berada di angka 3.600 orang.
"Masuk 3.600, keluar 3.600, kondisinya seimbang," kata Naafilah di Surabaya.
Mengingat masa pengurusan DPTb yang tersisa tiga hari, yakni terhitung Sabtu, Minggu, dan Senin, Naafilah meminta masyarakat bisa memanfaatkan sisa waktu agar nama mereka bisa terdaftar sebagai sebagai calon pemilih di lokasi tempat pemungutan suara (TPS) yang dituju.
"Termasuk mulai awal Januari kami minta teman-teman PPK mengingatkan warga sekitar yang baru pindah domisili atau KK-nya baru agar mengurus pindah pilih," ucapnya.
Masyarakat yang mengurus DPTb dikarenakan beberapa faktor, di antaranya bekerja di daerah lain, menempuh pendidikan, dan pindah domisili.
Lokasi pengurusan pindah pilih tak hanya dilakukan di Kantor KPU Kota Surabaya, sebab pihaknya juga menerima permintaan pembukaan posko, salah satunya dari pihak perguruan tinggi.
Permohonan pembukaan posko pengurusan DPTb atau pindah pilih tersebut diajukan oleh pihak terkait kepada KPU Kota Surabaya dengan mengajukan surat permohonan.
"Universitas Airlangga (Unair) mengajukan surat resmi untuk mengajukan pembukaan posko pelayanan pindah pilih untuk mahasiswa Unair, kami fasilitasi dengan mengirim PPK di wilayah mahasiswa kos," ujarnya.
KPU mencatat untuk DPTb dari Unair merupakan mahasiswa yang kos di empat wilayah kecamatan, yakni Sukolilo, Mulyorejo, Gubeng, dan Tambaksari.
Nama para mahasiswa yang sudah terdaftar sebagai DPTb akan menggunakan hak pilihnya di lokasi kos masing-masing. Langkah itu bertujuan mencegah penumpukan antrean saat masa coblosan berjalan, di 14 Februari 2024.
"Alhamdullilah ramai, kondusif, lancar, mereka paham aturan tidak bisa kolektif sehingga mereka harus datang, karena terkait hak masing-masing," ucapnya.
Selain Unair, pihak universitas Surabaya (Ubaya) juga telah mengajukan surat permohonan pembukaan posko pelayanan pindah pilih.
"Dua hari ini Jumat-Sabtu Ubaya mengajukan hal sama, cuma mereka minta difasilitasi PPK dari wilayah Rungkut dan Tenggilis Mejoyo," katanya.
Naafilah pun meminta panitia pemungutan kecamatan (PPK) agar memantau keberadaan masyarakat yang baru pindah domisili agar segera mengurus DPTb.
"Mulai awal Januari kami minta teman-teman PPK mengingatkan warga sekitar yang baru agar mengurus pindah pilih," tuturnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024