Pemerintah Kota (Pemkot) Kediri mengapresiasi pelatihan memasak bagi warga binaan d Lapas Kelas II A karena bisa sebagai bekal keterampilan yang bermanfaat saat keluar dari lapas nantinya.

"Saya yakin para warga binaan ini antusias dan senang mengikuti rangkaian acara ini dari awal sampai selesai. Hitung-hitung sebagai penyegar dan memberikan suasana baru dari rutinitas sehari-hari. Acara ini juga sekaligus memperingati Hari Hak Asasi Manusia yang jatuh 10 Desember lalu," kata Penjabat (Pj) Wali Kota Kediri Zanariah di Kediri, Kamis.

Ia berharap dengan pelatihan tersebut dapat menimbulkan optimisme serta kesetaraan akses peningkatan keterampilan antara warga binaan dan masyarakat umum.

Nanti ketika selesai masa binaan, mereka dapat memiliki kemandirian serta kepercayaan diri untuk berbaur dengan masyarakat dengan membuka usaha kuliner.

"Usaha kulinernya tidak perlu langsung besar, yang penting rasa enak, kebersihannya terjaga, dan harga sesuai kantong konsumen," katanya. 

Ia juga menekankan kepada warga binaan lapas ini untuk memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik mungkin. Karena pelatih memasak ini seorang executive chef, sehingga sudah tidak diragukan lagi kemampuannya dalam memasak.

Sementara itu General Manajer Surya Hotel Group Fajar Safari Aziz mengatakan pelatihan ini sengaja dilakukan sebagai bentuk edukasi kepada penghuni lapas. Ia dengan tim datang memberikan pelatihan memasak untuk penghuni lapas.

"Ada nasi goreng, karena tidak semua tahu membuat nasi goreng yang benar. Lalu olahan yang berbahan dasar kulit lumpia isi mi instan, lumpia standar sayur, dimsum," katanya.

Selain itu pihaknya juga ikut serta memasak makanan untuk sekitar 1.000 penghuni lapas. 

Ia mengatakan ada berbagai macam tantangan tersendiri memasak untuk penghuni lapas. Selain lokasi, jumlah yang banyak juga menjadi tantangan.

Untuk memasak makanan, kata dia, bahan yang diperlukan juga cukup banyak, rata-rata di atas 100 kilogram baik untuk sayur maupun lauk seperti ayam dan ikan goreng.

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024