Menara setinggi 99 meter atau Menara 99m di sisi Barat dari Masjid Nasional Al Akbar Surabaya menjadi wisata religi yang ramai dikunjungi wisatawan dalam dan luar negeri, terutama pada hari Minggu yang bisa mencapai 250-400 orang pengunjung.
"Paling ramai memang kunjungan pada hari Minggu yang mencapai 250-400 orang, sedangkan hari Sabtu berkisar 50-150 orang, tapi kalau hari biasa (Senin-Jumat) ada 20-30 orang yang berkunjung dalam sehari. Paling sedikit pada hari efektif dikunjungi 15 orang sehari," kata Kepala Seksi Usaha BPP Masjid Al Akbar Surabaya (MAS) Agoes Suroso di Surabaya, Rabu.
Dalam setiap bulan, lanjutnya, jumlah kunjungan bersifat fluktuatif antara 2.500 hingga 3.500 orang.
Pada Oktober 2023, misalnya, kata dia, mencapai 3.476 orang terdiri atas 2.266 pengunjung dewasa dan 1.210 pengunjung anak-anak. Kemudian pada November 2023 mencapai 2.536 orang terdiri dari 1.870 pengunjung dewasa dan 666 pengunjung anak-anak.
"Menara setinggi 99 meter memang melayani masyarakat untuk melihat view of Surabaya from the top (pemandangan surabaya dari atas), yang dilengkapi lift dengan kapasitas 550 kg (delapan orang) untuk menuju ke atas menara," katanya.
Selain itu Menara 99m juga dilengkapi fasilitas kantin yang memadai, sehingga jamaah dapat puas melihat pemandangan dengan makanan ringan dan cemilan. Selain itu pengunjung bisa mengambil foto dari atas menara.
"Bisa juga untuk aktivitas shooting bagi kepentingan lain, seperti acara televisi. Menara 99m dibuka setiap hari pada pukul 08.00-16.00 WIB, namun waktu shalat akan ditutup sementara. Tarif cukup Rp10.000 bagi pengunjung dewasa," katanya.
Pada 21 September 2023 sejumlah Anggota DPR Jepang yang dipimpin Onodera Itsunori sempat naik ke Menara 99m disela-sela kunjungan ke Masjid Al Akbar Surabaya. Onodera didampingi Atase Militer Kedubes Jepang Hamakawa dan Konsul Jenderal Jepang di Surabaya Takeyama.
Selain Menara 99m, MAS juga melakukan ikhtiar untuk mendekatkan MAS dengan publik milenial dan masyarakat umum, melalui wisata virtual, seperti dimiliki Masjidil Haram dan Masjid Nabawi di Madinah yakni melalui https://www.masjidalakbar.or.id/virtualtour/.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
"Paling ramai memang kunjungan pada hari Minggu yang mencapai 250-400 orang, sedangkan hari Sabtu berkisar 50-150 orang, tapi kalau hari biasa (Senin-Jumat) ada 20-30 orang yang berkunjung dalam sehari. Paling sedikit pada hari efektif dikunjungi 15 orang sehari," kata Kepala Seksi Usaha BPP Masjid Al Akbar Surabaya (MAS) Agoes Suroso di Surabaya, Rabu.
Dalam setiap bulan, lanjutnya, jumlah kunjungan bersifat fluktuatif antara 2.500 hingga 3.500 orang.
Pada Oktober 2023, misalnya, kata dia, mencapai 3.476 orang terdiri atas 2.266 pengunjung dewasa dan 1.210 pengunjung anak-anak. Kemudian pada November 2023 mencapai 2.536 orang terdiri dari 1.870 pengunjung dewasa dan 666 pengunjung anak-anak.
"Menara setinggi 99 meter memang melayani masyarakat untuk melihat view of Surabaya from the top (pemandangan surabaya dari atas), yang dilengkapi lift dengan kapasitas 550 kg (delapan orang) untuk menuju ke atas menara," katanya.
Selain itu Menara 99m juga dilengkapi fasilitas kantin yang memadai, sehingga jamaah dapat puas melihat pemandangan dengan makanan ringan dan cemilan. Selain itu pengunjung bisa mengambil foto dari atas menara.
"Bisa juga untuk aktivitas shooting bagi kepentingan lain, seperti acara televisi. Menara 99m dibuka setiap hari pada pukul 08.00-16.00 WIB, namun waktu shalat akan ditutup sementara. Tarif cukup Rp10.000 bagi pengunjung dewasa," katanya.
Pada 21 September 2023 sejumlah Anggota DPR Jepang yang dipimpin Onodera Itsunori sempat naik ke Menara 99m disela-sela kunjungan ke Masjid Al Akbar Surabaya. Onodera didampingi Atase Militer Kedubes Jepang Hamakawa dan Konsul Jenderal Jepang di Surabaya Takeyama.
Selain Menara 99m, MAS juga melakukan ikhtiar untuk mendekatkan MAS dengan publik milenial dan masyarakat umum, melalui wisata virtual, seperti dimiliki Masjidil Haram dan Masjid Nabawi di Madinah yakni melalui https://www.masjidalakbar.or.id/virtualtour/.
Editor : Abdullah Rifai
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023