Pemerintah Kabupaten Lumajang, Jawa Timur meresmikan angkutan Feeder "Mahameru Translink" dengan rute Kota Lumajang - Klakah untuk mempermudah penumpang kereta api yang turun di Stasiun Klakah menuju kawasan kota di kabupaten setempat.
Peresmian angkutan feeder itu dihadiri oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Lumajang Agus Triyono dan pihak PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi 9 Jember di Stasiun Klakah, Kabupaten Lumajang, Kamis.
"Angkutan itu hadir sebagai solusi khusus bagi penumpang yang menggunakan transportasi kereta api karena membuka jalur dari Stasiun Klakah menuju Terminal MPU Lumajang atau sebaliknya," kata Sekda Lumajang Agus Triyono.
Kendati demikian, lanjut dia, waktu operasional angkutan masih menunggu keputusan resmi terkait jadwal keberangkatan dan kedatangan kereta api di Stasiun Klakah, namun antusiasme masyarakat di Lumajang sudah terlihat jelas.
"Diresmikan angkutan Feeder 'Mahameru Translink' sebagai langkah positif dalam peningkatan pelayanan pemerintah daerah kepada masyarakat Lumajang," tuturnya.
Baca juga: Pemkab Lumajang percepat tanam untuk tekan kenaikan harga cabai
Sementara Manager Hukum dan Humas KAI Daop 9 Jember Cahyo Widiantoro mengatakan peresmian angkutan feeder merupakan wujud sinergi dan kolaborasi antara KAI Daop 9 Jember dengan Pemkab Lumajang melalui Dinas Perhubungan setempat.
"Diharapkan angkutan Feeder itu bisa menjadi solusi bagi masyarakat dari Stasiun Klakah menuju ke Lumajang Kota, atau sebaliknya para wisatawan setelah berlibur di Lumajang untuk menuju Stasiun Klakah," katanya.
Menurutnya ada 14 KA yang berhenti di Stasiun Klakah, yaitu KA Pandalungan relasi Jember - Gambir PP, KA Blambangan Ekspres relasi Ketapang - Semarang Tawang Bank Jateng PP, KA Wijayakusuma relasi Ketapang - Cilacap PP.
Kemudian KA Ranggajati relasi Jember - Cirebon PP, KA Logawa relasi Jember - Purwokerto PP, KA Probowangi Ketapang - Surabaya Gubeng PP dan KA Tawangalun dari Ketapang - Malang Kota Lama PP.
"Sejak berhentinya KA Pandalungan dan KA Blambangan Ekspres di Stasiun Klakah pada 17 Agustus 2023, okupansi penumpang di Stasiun Klakah mengalami peningkatan," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
Peresmian angkutan feeder itu dihadiri oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Lumajang Agus Triyono dan pihak PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi 9 Jember di Stasiun Klakah, Kabupaten Lumajang, Kamis.
"Angkutan itu hadir sebagai solusi khusus bagi penumpang yang menggunakan transportasi kereta api karena membuka jalur dari Stasiun Klakah menuju Terminal MPU Lumajang atau sebaliknya," kata Sekda Lumajang Agus Triyono.
Kendati demikian, lanjut dia, waktu operasional angkutan masih menunggu keputusan resmi terkait jadwal keberangkatan dan kedatangan kereta api di Stasiun Klakah, namun antusiasme masyarakat di Lumajang sudah terlihat jelas.
"Diresmikan angkutan Feeder 'Mahameru Translink' sebagai langkah positif dalam peningkatan pelayanan pemerintah daerah kepada masyarakat Lumajang," tuturnya.
Baca juga: Pemkab Lumajang percepat tanam untuk tekan kenaikan harga cabai
Sementara Manager Hukum dan Humas KAI Daop 9 Jember Cahyo Widiantoro mengatakan peresmian angkutan feeder merupakan wujud sinergi dan kolaborasi antara KAI Daop 9 Jember dengan Pemkab Lumajang melalui Dinas Perhubungan setempat.
"Diharapkan angkutan Feeder itu bisa menjadi solusi bagi masyarakat dari Stasiun Klakah menuju ke Lumajang Kota, atau sebaliknya para wisatawan setelah berlibur di Lumajang untuk menuju Stasiun Klakah," katanya.
Menurutnya ada 14 KA yang berhenti di Stasiun Klakah, yaitu KA Pandalungan relasi Jember - Gambir PP, KA Blambangan Ekspres relasi Ketapang - Semarang Tawang Bank Jateng PP, KA Wijayakusuma relasi Ketapang - Cilacap PP.
Kemudian KA Ranggajati relasi Jember - Cirebon PP, KA Logawa relasi Jember - Purwokerto PP, KA Probowangi Ketapang - Surabaya Gubeng PP dan KA Tawangalun dari Ketapang - Malang Kota Lama PP.
"Sejak berhentinya KA Pandalungan dan KA Blambangan Ekspres di Stasiun Klakah pada 17 Agustus 2023, okupansi penumpang di Stasiun Klakah mengalami peningkatan," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023