Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meresmikan pabrik minuman soda yang dimiliki oleh Pondok Pesantren (Ponpes) Annur 2 Malang, yang sesuai dengan program Pemerintah Provinsi Jawa Timur, One Pesantren One Product (OPOP).
Dalam kunjungan kerja di Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu, Khofifah mengatakan bahwa dengan diresmikannya pabrik minuman soda dengan produk bernama Kapiten Nusantara tersebut, diharapkan mampu memberikan dampak yang besar dan berawal dari lingkungan pesantren.
"ini akan menjadi bagian yang memberikan multiplier effect (efek berganda)," kata Khofifah.
Khofifah menjelaskan, salah satu dampak yang bisa dirasakan manfaatnya dari kehadiran pabrik minuman soda yang berada di wilayah Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang tersebut, akan menjadi pembelajaran bagi para santri termasuk alumninya.
Menurut dia, dengan berputarnya sektor usaha pada lingkungan pesantren yang sejalan dengan program One Pesantren One Product atau satu pesantren satu produk tersebut, akan menciptakan berbagai ekosistem wirausahawan.
"Dengan peresmian pabrik ini, artinya ada penguatan ekosistem OPOP, yang didukung dengan minat sangat besar dari para santri," katanya.
Ia menambahkan, OPOP yang merupakan salah satu program unggulan Pemerintah Provinsi Jawa Timur, ditargetkan pada 2024 ada sebanyak 1.000 wirausahawan dari kalangan santri. Namun, berdasar data hingga Agustus 2023, tercatat sudah ada sebanyak 1.300 wirausahawan.
"Target 2024 itu 1.000 satripreneur, per Agustus 2023 kemarin sudah 1.300 di wilayah Jawa Timur," katanya.
Dalam kesempatan itu, salah satu pimpinan Kapiten Nusantara dan perwakilan dari Pondok Pesantren Annur 2 Malang H Ma’ruf Mubarok menambahkan, dengan diresmikannya pabrik tersebut, diharapkan keberadaan pesantren bisa menjadi pelopor ekonomi kerakyatan.
"Pesantren, sekarang sudah waktunya untuk maju menjadi pelopor ekonomi keumatan, kerakyatan," kata Ma'ruf.
Ma'ruf menjelaskan, pabrik minuman soda rasa kopi yang dibangun dengan investasi senilai Rp4,5 miliar tersebut memiliki kapasitas produksi mencapai 6.000 botol per hari. Produk tersebut bahkan sudah merambah pasar ekspor dan bukan hanya untuk pasar dalam negeri.
Ia menambahkan, pasar ekspor produk buatan Pesantren Annur 2 Malang tersebut sudah mulai dipasarkan di Malaysia, Australia dan Selandia Baru. Diharapkan, pada 2024 produk tersebut juga akan menembus pasar India.
"Untuk luar negeri di Malaysia, Australia dan Selandia Baru. Tahun depan ke India. Pemerintah Provinsi Jawa Timur memberikan dukungan penuh kepada Ponpes Annur 2 Malang," katanya.
Ke depan, lanjutnya, Ponpes Annur 2 Malang berencana untuk mengembangkan kawasan industri pesantren dengan membuka peluang kerja sama bersama pesantren-pesantren lain khususnya yang ada di wilayah Malang Raya.
"Ke depan akan ekspansi lagi. Kami akan menyiapkan kawasan industri pesantren, bersama dengan pesantren-pesantren lain," ujarnya.
Program OPOP yang digagas oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur, memiliki tujuan diantaranya adalah membentuk jiwa kewirausahaan yang Islami kepada para santri, dan mendorong para santri untuk menjadi startup bisnis di sektor ekonomi syariah.
Selain itu, juga diharapkan mampu menghasilkan produk pesantren yang unggul dan berdaya saing, serta inovatif dan kompetitif. Produk yang diproduksi pesantren tersebut diharapkan bisa menembus pasar lokal, nasional dan internasional.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023