Gelaran festival inovasi atau Trenggalek Innovation Festival (TIF) yang digelar Pemkab Trenggalek dinilai efektif memunculkan sejumlah program unggulan untuk meningkatkan mutu pelayanan publik di daerah tersebut.
"Ini merupakan festival (inovasi) kesekian yang kami gelar setiap tahunnya. Memang tujuan penyelenggaraan TIF ini memang untuk merangsang inovasi program pelayanan di semua lini," kata Kabag Organisasi Setda Pemkab Trenggalek, Anik Suwarni di Trenggalek, Kamis.
TIF yang berlangsung sejak Selasa (5/12) hingga Rabu (6/12) telah selesai digelar. Hasilnya, lanjut Anik, dari 48 instansi yang berpartisipasi, tiga proposal program inovasi yang dipresentasikan tiga instansi ditasbihkan sebagai yang terbaik.
Tiga instansi yang dapat juara itu adalah Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana dengan inovasinya Dasi Emas atau Desa Siaga dengan Implementasi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat.
Inovasi bidang kesehatan itu menorehkan peringkat pertama dalam TIF. "Kemudian juara dua ada di dinas pertanian, yaitu aplikasi tandur," katanya.
Aplikasi Tandur itu, kata Anik, berfungsi memberikan informasi mengenai lahan pertanian di masing-masing tempat.
Informasi itu menjadi acuan bagi petani untuk mengembangkan sektor pertanian, termasuk tidak menutup kemungkinan membuka peluang investasi sektor pertanian di Bumi Menak Sopal.
"Seperti informasi soal tingkat kesuburan tanah, potensi yang cocok untuk tanaman apa, kemudian pemupukannya seperti apa dan lain sebagainya, jadi informasinya lengkap dan update. Ini memudahkan para petani, termasuk investor yang ingin berinvestasi di Trenggalek," tuturnya.
Anik menambahkan, untuk juara tiga TIF itu diraih oleh Puskesmas Pogalan dengan inovasinya, yaitu Pelayanan Informasi Obat dengan QR Code (Pion COD).
Inovasi itu memberikan kemudahan bagi para pasien saat menjalani perawatan di rumah, termasuk mengakses informasi soal sakit yang dideritanya. Informasi itu dapat diakses lewat QR code atau kode batang yang ada di masing-masing wadah obat.
"Ini sekaligus sebagai pendataan, jadi informasi itu sangat memudahkan bagi pasien," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
"Ini merupakan festival (inovasi) kesekian yang kami gelar setiap tahunnya. Memang tujuan penyelenggaraan TIF ini memang untuk merangsang inovasi program pelayanan di semua lini," kata Kabag Organisasi Setda Pemkab Trenggalek, Anik Suwarni di Trenggalek, Kamis.
TIF yang berlangsung sejak Selasa (5/12) hingga Rabu (6/12) telah selesai digelar. Hasilnya, lanjut Anik, dari 48 instansi yang berpartisipasi, tiga proposal program inovasi yang dipresentasikan tiga instansi ditasbihkan sebagai yang terbaik.
Tiga instansi yang dapat juara itu adalah Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana dengan inovasinya Dasi Emas atau Desa Siaga dengan Implementasi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat.
Inovasi bidang kesehatan itu menorehkan peringkat pertama dalam TIF. "Kemudian juara dua ada di dinas pertanian, yaitu aplikasi tandur," katanya.
Aplikasi Tandur itu, kata Anik, berfungsi memberikan informasi mengenai lahan pertanian di masing-masing tempat.
Informasi itu menjadi acuan bagi petani untuk mengembangkan sektor pertanian, termasuk tidak menutup kemungkinan membuka peluang investasi sektor pertanian di Bumi Menak Sopal.
"Seperti informasi soal tingkat kesuburan tanah, potensi yang cocok untuk tanaman apa, kemudian pemupukannya seperti apa dan lain sebagainya, jadi informasinya lengkap dan update. Ini memudahkan para petani, termasuk investor yang ingin berinvestasi di Trenggalek," tuturnya.
Anik menambahkan, untuk juara tiga TIF itu diraih oleh Puskesmas Pogalan dengan inovasinya, yaitu Pelayanan Informasi Obat dengan QR Code (Pion COD).
Inovasi itu memberikan kemudahan bagi para pasien saat menjalani perawatan di rumah, termasuk mengakses informasi soal sakit yang dideritanya. Informasi itu dapat diakses lewat QR code atau kode batang yang ada di masing-masing wadah obat.
"Ini sekaligus sebagai pendataan, jadi informasi itu sangat memudahkan bagi pasien," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023