Dinas Pertanian Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, Rabu, meninjau gudang penyangga pupuk (GPP) di Desa Keleyan, guna memastikan stok yang tersedia dan ia memastikan stok pupuk untuk musim tanam jagung dan padi saat ini aman.

"Kami meninjau gudang penyangga untuk memastikan stok yang tersedia aman untuk kebutuhan petani. Tadi sudah kita lihat bersama, bahwa pupuk tersedia sangat melimpah," kata Kadis Pertanian Bangkalan Puguh Santoso di Bangkalan, Rabu.

Menurutnya, berdasarkan data, kuota pupuk bersubsidi jenis urea tahun 2023 tersedia 22.027 ton pupuk, kini tersisa 7.802 ton. Sedangkan NPK bersubsidi 13.946 ton, tersisa 6.325 ton.

"Berdasarkan pengalaman 3 tahun terakhir, dalam satu bulan tersalurkan 3-4 ribu ton, sehingga kami yakin sebulan ke depan tidak akan terjadi kelangkaan, kuota kita melimpah, sepertinya bakal surplus," kata Puguh.

Baca juga: Dinsos Jatim buka perayaan Hari Disabilitas Internasional di Pendopo Bangkalan

Pihaknya, juga sudah mensosialisasikan pada seluruh kepala desa (Kades) dan poktan tentang surat keputusan (SK) Bupati mengenai penyaluran pupuk.

"Harga sudah jelas, kita harus patuhi harga  eceran tertinggi (HET) urea Rp112.500 dan NPK Rp115.000 persak. Perlu diingat juga, pupuk bersubsidi maksimal lahan 2 hektare atau 4 sak setiap petani," ujar Puguh.

Sementara Kepala Gudang Penyangga Pupuk (GPP) Keleyan Bambang Purwanto mengatakan bahwa gudang penyangga mencakup kebutuhan 18 Kecamatan di Bangkalan dan pendistribusiannya hanya melayani pada setiap distributor.

"Bangkalan ada 5 distributor, kita hanya melayani distributor kemudian dari distributor ke kios lalu ke poktan. Kalau perorangan ke sini tidak bisa kami layani, distributor saja harus sudah rilis kalau tidak maka tidak bisa," ujarnya.

Sebelumnya sebagian warga di kabupaten ini mengeluhkan, sulit untuk mendapatkan jatah beli pupuk bersubsidi, dan kalaupun ada harganya mahal, tidak sesuai HET.

Terkait keluhan itu, Kepala Dinas Pertanian Pemkab Bangkalan Puguh Santoso mengatakan akan melakukan inspeksi mendadak ke sejumlah kios dan distributor.

Ia juga meminta agar petani yang membeli harga pupuk tidak sesuai HET hendaknya dilaporkan ke Pemkab Bangkalan. "Kalau ada laporan dengan bukti yang valid, akan kami tindak sesuai dengan ketentuan yang berlaku," katanya.

Selain di Bangkalan, harga pupuk bersubsidi yang melebihi HET juga terjadi di Pamekasan, bahkan di untuk pupuk jenis urea mencapai Rp140 ribu per sak.

Pewarta: Abd Aziz

Editor : Taufik


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023