Kunjungan wisatawan ke Pantai Mutiara yang berada kawasan Teluk Prigi Kabupaten Trenggalek Provinsi Jawa Timur meningkat dua kali lipat semenjak dibukanya jalur lintas selatan (JLS) yang menghubungkan pesisir selatan daerah itu dengan Kabupaten Tulungagung.
"Kunjungan wisatawan naik dua kali lipat, bahkan lebih,” kata Koordinator Lapangan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Pantai Mutiara Dianto di Trenggalek, Minggu.
Dianto memberi komparasi (membandingkan) kunjungan wisatawan ke destinasi ungulan wisata baru Kabupaten Trenggalek itu antara sebelum dan sesudah JLS dibuka.
Dulu, katanya, saat JLS belum dibangun atau masih proses pengerjaan di mana akses pengunjung hanya bisa melalui jalur arteri melalui Kecamatan Bandung, Tulungagung, jumlah kunjungan wisatawan paling tinggi sekitar 1.700 orang pada hari minggu.
Sementara pada hari Sabtu angka kunjungan mengacu jumlah tiket masuk yang terjual, berkisar antara 700-800 wisatawan.
"Setelah JLS dibuka, untuk hari Sabtu kisaran dua ribuan dan di hari Minggu pengunjung bisa sampai 3.500 sampai empat ribuan,” katanya.
Sejak JLS dibuka, tidak sedikit rombongan bus maupun kendaraan besar lainnya mayoritas melewati JLS singgah di Pantai Mutiara. Bahkan di momentum tertentu, pengelola terpaksa mengalihkan wisatawan yang hendak berkunjung ke destinasi wisata lain karena mengalami pembeludakan (mengalir atau meluap terlalu penuh).
"Seperti halnya beberapa waktu lalu, sampai-sampai lokasi parkir di pelabuhan itu sudah 12 bus yang masuk. Sedangkan kapasitas hanya 10 sampai 15 bus ke Pantai Mutiara yang berada di Desa Tasikmadu ini," katanya.
Melihat identifikasi kendaraan, dia menyebut rata-rata pengunjung yang datang berasal dari Jawa Timur. Misalnya daerah seperti Kediri, Nganjuk Mojokerto, Madiun hingga Surabaya, dan beberapa daerah sekitar.
Dia meyakini, Pantai Mutiara bukanlah tujuan satu-satunya wisatawan mengingat ada sederet destinasi wisata pantai di sepanjang jalur JLS.
"Alhamdulillah JLS sangat mendukung, membuat sektor wisata lebih maju. Karena ya di sepanjang JLS itu sendiri juga banyak pantai, cocok untuk spot-spot untuk foto," kata Dianto.
Kunjungan wisata itu, lanjut Dianto, otomatis juga berdampak pada peningkatan perekonomian masyarakat yang berkutat di segala bentuk pernak-pernik kepariwisataan.
Khusus di Pantai Mutiara misalnya, dari 25 pengelola dan sekitar 50 warga yang memiliki lapak kebanjiran berkah. Di antaranya adalah peningkatan pendapatan.
Dia berharap, JLS segera diresmikan dan beroperasi sepenuhnya.
Menurutnya, masyarakat sekitar sangat bersyukur dengan adanya akses yang lebih mudah melalui JLS dan berdampak pada peningkatan perekonomian masyarakat melalui kunjungan wisatawan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
"Kunjungan wisatawan naik dua kali lipat, bahkan lebih,” kata Koordinator Lapangan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Pantai Mutiara Dianto di Trenggalek, Minggu.
Dianto memberi komparasi (membandingkan) kunjungan wisatawan ke destinasi ungulan wisata baru Kabupaten Trenggalek itu antara sebelum dan sesudah JLS dibuka.
Dulu, katanya, saat JLS belum dibangun atau masih proses pengerjaan di mana akses pengunjung hanya bisa melalui jalur arteri melalui Kecamatan Bandung, Tulungagung, jumlah kunjungan wisatawan paling tinggi sekitar 1.700 orang pada hari minggu.
Sementara pada hari Sabtu angka kunjungan mengacu jumlah tiket masuk yang terjual, berkisar antara 700-800 wisatawan.
"Setelah JLS dibuka, untuk hari Sabtu kisaran dua ribuan dan di hari Minggu pengunjung bisa sampai 3.500 sampai empat ribuan,” katanya.
Sejak JLS dibuka, tidak sedikit rombongan bus maupun kendaraan besar lainnya mayoritas melewati JLS singgah di Pantai Mutiara. Bahkan di momentum tertentu, pengelola terpaksa mengalihkan wisatawan yang hendak berkunjung ke destinasi wisata lain karena mengalami pembeludakan (mengalir atau meluap terlalu penuh).
"Seperti halnya beberapa waktu lalu, sampai-sampai lokasi parkir di pelabuhan itu sudah 12 bus yang masuk. Sedangkan kapasitas hanya 10 sampai 15 bus ke Pantai Mutiara yang berada di Desa Tasikmadu ini," katanya.
Melihat identifikasi kendaraan, dia menyebut rata-rata pengunjung yang datang berasal dari Jawa Timur. Misalnya daerah seperti Kediri, Nganjuk Mojokerto, Madiun hingga Surabaya, dan beberapa daerah sekitar.
Dia meyakini, Pantai Mutiara bukanlah tujuan satu-satunya wisatawan mengingat ada sederet destinasi wisata pantai di sepanjang jalur JLS.
"Alhamdulillah JLS sangat mendukung, membuat sektor wisata lebih maju. Karena ya di sepanjang JLS itu sendiri juga banyak pantai, cocok untuk spot-spot untuk foto," kata Dianto.
Kunjungan wisata itu, lanjut Dianto, otomatis juga berdampak pada peningkatan perekonomian masyarakat yang berkutat di segala bentuk pernak-pernik kepariwisataan.
Khusus di Pantai Mutiara misalnya, dari 25 pengelola dan sekitar 50 warga yang memiliki lapak kebanjiran berkah. Di antaranya adalah peningkatan pendapatan.
Dia berharap, JLS segera diresmikan dan beroperasi sepenuhnya.
Menurutnya, masyarakat sekitar sangat bersyukur dengan adanya akses yang lebih mudah melalui JLS dan berdampak pada peningkatan perekonomian masyarakat melalui kunjungan wisatawan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023