Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Mohamad Soewandhie Surabaya membuka layanan terbaru, yakni radioterapi guna meminimalisasi rasio kematian pada pasien yang terserang kanker.
"Pencegahan di rumah sakit lebih kuratif dan harus membuat pelayanan lebih efektif, diagnostik dan terapi cepat, untuk itu radioterapi diadakan," kata Direktur Utama RSUD dr Mohamad Sorwandhie dr Billy Daniel Messakh usai peresmian layanan, Kamis.
Layanan radioterapi di rumah sakit milik Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya juga dimaksudkan memecah antrean pasien kanker yang ada di beberapa rumah sakit di wilayah setempat.
Sebab jika terlalu lama, dikhawatirkan stadium kanker yang diidap oleh pasien bisa mengalami peningkatan. Hal itu pun memperbesar potensi kematian.
"Antrean bisa sampai satu tahun, ada yang tiga sampai enam bulan, makanya dari Pemerintah Kota Surabaya mengajukan ini (radio terapi) dan disetujui," ucapnya.
"Stadium satu bisa sampai 20 tahun, stadium empat hitungannya bulan. Jadi kami harus menemukan sedini mungkin," lanjutnya.
Izin operasional fasilitas radioterapi di RSUD dr Mohamad Soewandhie Surabaya sudah terbit sejak September 2023 dengan jumlah pasien empat orang.
"Sementara kami belum bekerja sama dengan BPJS, tetapi proses sudah berjalan. Kemungkinan besar Desember mulai (BPJS)," katanya.
Billy menyatakan sebelum radioterapi dibuka, pihaknya hanya memiliki layanan kemoterapi dan sudah melayani 1.000 orang pasien hingga bulan Oktober 2023.
Karena itu, dia berharap dibukanya layanan radioterapi ini bisa lebih mendekatkan pelayanan kepada masyarakat yang mengidap kanker.
"Untuk kebutuhan pasien, kalau tidak ke sini mereka ke Malang," ucap dia.
Sementara, Direktur Pelayanan Kesehatan Rujukan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI drg Yuli Astuti Saripawan mengapresiasi terhadap peningkatan pengembangan pelayanan di RSUD dr Mohamad Soewandhie.
"Ini salah satu rumah sakit pemerintah daerah (pemda) yang dengan swadaya sendiri untuk membangun, kemudian mengadakan alat untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat, saya apresiasi," ujar dia.
Diketahui, layanan baru itu juga dilengkapi dengan tiga alat canggih untuk menunjang kebutuhan medis.
Pertama adalah LINAC Varian Truebeam yang berfungsi memancarkan sinar-x energi tinggi dan elektron untuk membunuh target kanker sebagai radiasi eksterna.
Kedua adalah Brakhiterapi Bebig Saginova yang dilengkapi sumber radioaktif Cobalt-60, alat itu berfungsi untuk membunuh target kanker dari jarak dekat.
Ketiga adalah CT Simulator yang digunakan mensimulasikan posisi penyinaran dan citra pasien untuk treatment radiasi.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
"Pencegahan di rumah sakit lebih kuratif dan harus membuat pelayanan lebih efektif, diagnostik dan terapi cepat, untuk itu radioterapi diadakan," kata Direktur Utama RSUD dr Mohamad Sorwandhie dr Billy Daniel Messakh usai peresmian layanan, Kamis.
Layanan radioterapi di rumah sakit milik Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya juga dimaksudkan memecah antrean pasien kanker yang ada di beberapa rumah sakit di wilayah setempat.
Sebab jika terlalu lama, dikhawatirkan stadium kanker yang diidap oleh pasien bisa mengalami peningkatan. Hal itu pun memperbesar potensi kematian.
"Antrean bisa sampai satu tahun, ada yang tiga sampai enam bulan, makanya dari Pemerintah Kota Surabaya mengajukan ini (radio terapi) dan disetujui," ucapnya.
"Stadium satu bisa sampai 20 tahun, stadium empat hitungannya bulan. Jadi kami harus menemukan sedini mungkin," lanjutnya.
Izin operasional fasilitas radioterapi di RSUD dr Mohamad Soewandhie Surabaya sudah terbit sejak September 2023 dengan jumlah pasien empat orang.
"Sementara kami belum bekerja sama dengan BPJS, tetapi proses sudah berjalan. Kemungkinan besar Desember mulai (BPJS)," katanya.
Billy menyatakan sebelum radioterapi dibuka, pihaknya hanya memiliki layanan kemoterapi dan sudah melayani 1.000 orang pasien hingga bulan Oktober 2023.
Karena itu, dia berharap dibukanya layanan radioterapi ini bisa lebih mendekatkan pelayanan kepada masyarakat yang mengidap kanker.
"Untuk kebutuhan pasien, kalau tidak ke sini mereka ke Malang," ucap dia.
Sementara, Direktur Pelayanan Kesehatan Rujukan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI drg Yuli Astuti Saripawan mengapresiasi terhadap peningkatan pengembangan pelayanan di RSUD dr Mohamad Soewandhie.
"Ini salah satu rumah sakit pemerintah daerah (pemda) yang dengan swadaya sendiri untuk membangun, kemudian mengadakan alat untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat, saya apresiasi," ujar dia.
Diketahui, layanan baru itu juga dilengkapi dengan tiga alat canggih untuk menunjang kebutuhan medis.
Pertama adalah LINAC Varian Truebeam yang berfungsi memancarkan sinar-x energi tinggi dan elektron untuk membunuh target kanker sebagai radiasi eksterna.
Kedua adalah Brakhiterapi Bebig Saginova yang dilengkapi sumber radioaktif Cobalt-60, alat itu berfungsi untuk membunuh target kanker dari jarak dekat.
Ketiga adalah CT Simulator yang digunakan mensimulasikan posisi penyinaran dan citra pasien untuk treatment radiasi.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023