Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa mengajak masyarakat untuk menumbuhkan kesadaran mengelola air, sejalan dengan tema Hari Pangan se-Dunia (HPS) ke-43 tahun 2023.
"Tema HPS ke-43 adalah Water is Life, Water is Food, Leave No One Behind. Artinya Air adalah Kehidupan, Air adalah Makanan, Jangan Tinggalkan Siapa Pun," katanya saat peringatan HPS ke-43 tahun 2023 di Surabaya, Rabu.
Mantan Menteri Sosial itu mengingatkan peran penting air dalam membentuk lebih dari 50 persen tubuh makhluk hidup, yang menutupi sekitar 71 persen permukaan bumi, sehingga menjadi kekuatan bagi manusia, perekonomian dan alam, serta pondasi pangan.
"Urbanisasi, pembangunan ekonomi dan perubahan iklim berdampak pada sumber daya air di bumi yang semakin terbatas. Maka kesadaran dalam penggunaan air menjadi penting lantaran pertumbuhan penduduk sangat pesat," ujarnya.
Khofifah mengungkapkan ketersediaan serta kualitas air menurun dengan cepat disebabkan ekstraksi tanah yang berlebihan, serta polusi dan perubahan iklim.
"Kondisi ini diperparah dengan buruknya penggunaan dan pengelolaan air selama beberapa dekade terakhir," katanya.
Karenanya Gubernur Khofifah mengajak segenap masyarakat untuk lebih bijak dalam menggunakan air.
"Kita perlu memproduksi lebih banyak pangan dan komoditas pertanian penting lainnya dengan lebih sedikit air. Kita juga perlu memastikan pendistribusian air secara merata sehingga sistem pangan tetap terjaga dan tidak ada seorangpun yang tertinggal," tuturnya.
Gubernur Khofifah memaparkan saat ini sekitar 2,2 miliar orang di dunia hidup di daerah yang mengalami kekurangan air. Angka tersebut diperkirakan meningkat menjadi 3,6 miliar pada tahun 2025.
"Krisis air dapat menyebabkan berkurangnya produksi pangan. Dampaknya harga-harga pangan melambung tinggi yang berujung pada bencana kelaparan. Tentunya jika itu dibiarkan terjadi akan berdampak pada menurunnya tingkat kesejahteraan masyarakat, terutama yang tergolong miskin dan rentan," tuturnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
"Tema HPS ke-43 adalah Water is Life, Water is Food, Leave No One Behind. Artinya Air adalah Kehidupan, Air adalah Makanan, Jangan Tinggalkan Siapa Pun," katanya saat peringatan HPS ke-43 tahun 2023 di Surabaya, Rabu.
Mantan Menteri Sosial itu mengingatkan peran penting air dalam membentuk lebih dari 50 persen tubuh makhluk hidup, yang menutupi sekitar 71 persen permukaan bumi, sehingga menjadi kekuatan bagi manusia, perekonomian dan alam, serta pondasi pangan.
"Urbanisasi, pembangunan ekonomi dan perubahan iklim berdampak pada sumber daya air di bumi yang semakin terbatas. Maka kesadaran dalam penggunaan air menjadi penting lantaran pertumbuhan penduduk sangat pesat," ujarnya.
Khofifah mengungkapkan ketersediaan serta kualitas air menurun dengan cepat disebabkan ekstraksi tanah yang berlebihan, serta polusi dan perubahan iklim.
"Kondisi ini diperparah dengan buruknya penggunaan dan pengelolaan air selama beberapa dekade terakhir," katanya.
Karenanya Gubernur Khofifah mengajak segenap masyarakat untuk lebih bijak dalam menggunakan air.
"Kita perlu memproduksi lebih banyak pangan dan komoditas pertanian penting lainnya dengan lebih sedikit air. Kita juga perlu memastikan pendistribusian air secara merata sehingga sistem pangan tetap terjaga dan tidak ada seorangpun yang tertinggal," tuturnya.
Gubernur Khofifah memaparkan saat ini sekitar 2,2 miliar orang di dunia hidup di daerah yang mengalami kekurangan air. Angka tersebut diperkirakan meningkat menjadi 3,6 miliar pada tahun 2025.
"Krisis air dapat menyebabkan berkurangnya produksi pangan. Dampaknya harga-harga pangan melambung tinggi yang berujung pada bencana kelaparan. Tentunya jika itu dibiarkan terjadi akan berdampak pada menurunnya tingkat kesejahteraan masyarakat, terutama yang tergolong miskin dan rentan," tuturnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023