Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan Jawa Timur Senin menyalurkan bantuan tanggap darurat kepada warga terdampak bencana angin kencang di Kecamatan Palengaan yang terjadi pada Sabtu (11/11) sekitar pukul 21.41 WIB.
"Bantuan ini hanya ala kadarnya untuk meringankan beban korban terdampak," kata Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Pemkab Pamekasan Herman Hidayat Santoso.
Dia menjelaskan, jumlah warga terdampak angin kencang di Kecamatan Palengaan Pamekasan itu sebanyak 35 keluarga, tersebar di tiga desa, yakni Desa Palesanggar sebanyak 28 kepala keluarga, lalu Desa Bulangan Barat sebanyak 5 KK, dan Desa Pasanggar sebanyak dua KK.
Secara rinci, di Desa Palesanggar terjadi di dua dusun, yakni Dusun Dadak Timur sebanyak 16 KK dan di Dusun Dadak Barat sebanyak 12 KK.
Kemudian di Desa Bulangan Barat, angin kencang merusak rumah warga di dua dusun, yakni Dusun Barat sebanyak empat KK dan di Dusun Timur sebanyak satu KK. Sedangkan di Desa Pasanggar, kerusakan bangunan terjadi di Dusun Barca dan Erpes, masing-masing satu KK.
Menurut Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Pamekasan Rusdiyadi, jenis bangunan yang rusak akibat angin kencang itu terdiri atas rumah, dapur, kandang sapi, dan toko atau tempat usaha.
"Tidak ada korban jiwa dalam musibah itu, dan sebagian bangunan yang rusak telah diperbaiki," katanya.
Kecamatan Palengaan, termasuk salah satu kecamatan yang rawan terjadi bencana angin kencang di musim pancaroba seperti sekarang ini.
Kecamatan lain yang juga rawan bencana alam adalah Kecamatan Kadur, Pakong, Proppo, Pegantenan, Waru, Pasean, dan Kecamatan Pademawu.
Bencana angin kencang dan puting beliung rawan terjadi di Kecamatan Pademawu, Pegantenan, Palengaan, dan Kecamatan Proppo. Sedangkan untuk Kecamatan Pakong, Waru, dan Kecamatan Pasean, rawan bencana alam berupa tanah longsor.
Rusdi menjelaskan, bencana angin dan puting beliung berpotensi terjadi pada saat perubahan musim, yakni musim kemarau ke musim hujan seperti sekarang.
"Karena itu kami mengimbau warga yang tinggal di kecamatan yang memang rawan terjadi bencana alam, hendaknya meningkatkan kewaspadaan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
"Bantuan ini hanya ala kadarnya untuk meringankan beban korban terdampak," kata Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Pemkab Pamekasan Herman Hidayat Santoso.
Dia menjelaskan, jumlah warga terdampak angin kencang di Kecamatan Palengaan Pamekasan itu sebanyak 35 keluarga, tersebar di tiga desa, yakni Desa Palesanggar sebanyak 28 kepala keluarga, lalu Desa Bulangan Barat sebanyak 5 KK, dan Desa Pasanggar sebanyak dua KK.
Secara rinci, di Desa Palesanggar terjadi di dua dusun, yakni Dusun Dadak Timur sebanyak 16 KK dan di Dusun Dadak Barat sebanyak 12 KK.
Kemudian di Desa Bulangan Barat, angin kencang merusak rumah warga di dua dusun, yakni Dusun Barat sebanyak empat KK dan di Dusun Timur sebanyak satu KK. Sedangkan di Desa Pasanggar, kerusakan bangunan terjadi di Dusun Barca dan Erpes, masing-masing satu KK.
Menurut Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Pamekasan Rusdiyadi, jenis bangunan yang rusak akibat angin kencang itu terdiri atas rumah, dapur, kandang sapi, dan toko atau tempat usaha.
"Tidak ada korban jiwa dalam musibah itu, dan sebagian bangunan yang rusak telah diperbaiki," katanya.
Kecamatan Palengaan, termasuk salah satu kecamatan yang rawan terjadi bencana angin kencang di musim pancaroba seperti sekarang ini.
Kecamatan lain yang juga rawan bencana alam adalah Kecamatan Kadur, Pakong, Proppo, Pegantenan, Waru, Pasean, dan Kecamatan Pademawu.
Bencana angin kencang dan puting beliung rawan terjadi di Kecamatan Pademawu, Pegantenan, Palengaan, dan Kecamatan Proppo. Sedangkan untuk Kecamatan Pakong, Waru, dan Kecamatan Pasean, rawan bencana alam berupa tanah longsor.
Rusdi menjelaskan, bencana angin dan puting beliung berpotensi terjadi pada saat perubahan musim, yakni musim kemarau ke musim hujan seperti sekarang.
"Karena itu kami mengimbau warga yang tinggal di kecamatan yang memang rawan terjadi bencana alam, hendaknya meningkatkan kewaspadaan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023