Pemerintah Kabupaten Kediri, Jawa Timur, menggelar peragaan busana batik "Kediri Fashion Batik Festival 2023" atau KFBF sebagai upaya lebih mengangkat kain batik asal kabupaten itu.
Ketua Harian Dekranasda Kabupaten Kediri Tutik Purwaningsih mengemukakan Kediri Fashion Batik Festival 2023 itu digelar hasil kolaborasi antara Pemerintah Kabupaten Kediri, Dekranasda, industri kecil dan menengah (IKM) serta usaha kecil dan menengah (UKM) di kabupaten ini.
"Pembatik asal Kabupaten Kediri ini luar biasa, secara riil antara 200-250 orang. Kami ingin mengangkat potensi itu, pembatik bisa berkreasi sesuai dengan potensinya masing-masing," katanya di Kediri, Sabtu.
Ia mengatakan, ada banyak motif batik di Kabupaten Kediri, termasuk dua motif yang sudah dipatenkan yakni motif gringsing serta lidah api. Saat ini, banyak motif-motif baru dan kekinian yang menonjolkan ciri khas Kabupaten Kediri misalnya ada buah nanas, mangga dan berbagai motif lainnya.
Dia menambahkan, Kediri Fashion Batik Festival adalah gabungan dua konsep dengan dua makna dan tujuan yang diharapkan menjadi penyemangat IKM dan UKM dalam meningkatkan ekonomi kerakyatan melalui kreativitas kearifan lokal Kabupaten Kediri. Apalagi saat ini kebutuhan fashion selalu berkembang dan sesuai zamannya yang merupakan salah satu indikator pertumbuhan ekonomi.
Pihaknya juga melihat potensi besar ini dengan terus memberikan pembinaan dari berbagai lini yang salah satunya adalah memproduksi produk-produk yang memiliki nilai ekonomi yang baik.
"Potensi batik luar biasa, coraknya juga macam-macam. Batik setiap saat bisa dibuat dengan corak beragam. Dalam kegiatan ini ditampilkan pakaian kerja, yang bisa menjadi inspirasi untuk baju kantor dan lainnya," kata dia.
Dalam Kediri Fashion Batik Festival ini, mengambil tema "Padma Anindya Kadhiri". Sebagai sebuah kerajaan terbesar di abad ke-17, Kediri meninggalkan banyak artefak dan sejarah yang kini menjadi cermin untuk Kabupaten Kediri kembali Berjaya.
Padma Anindya Kadhiri memiliki arti kemegahan dan keindahan bunga teratai dari Kediri. Teratai dalam kisah sejarah agama Hindu dan Budha adalah sebagai singgasana para dewa dan titisan dewa yang baik.
Selain itu, Teratai yang selalu mekar di pagi hari hingga menjelang siang adalah sebuah keindahan yang pancarannya sama seperti matahari yang menyegarkan.
Padma atau Teratai menjadi inspirasi para IKM dan UKM untuk dibuat dalam karya batik dan produk unggulan lainnya sebagai simbol Kabupaten Kediri siap untuk Go Global melalui produk seni budaya dan kreativitasnya.
Kegiatan Kediri Fashion Batik Festival 2023 itu melibatkan 11 pembatik, tujuh desainer lokal Kabupaten Kediri, serta 18 orang pembuat aksesori.
Mereka semua unjuk kebolehan dalam berkarya. Selain baju, juga menampilkan aksesori serta baju karnaval. Acara tersebut digelar di area Simpang Lima Gumul (SLG) Kabupaten Kediri.*
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
Ketua Harian Dekranasda Kabupaten Kediri Tutik Purwaningsih mengemukakan Kediri Fashion Batik Festival 2023 itu digelar hasil kolaborasi antara Pemerintah Kabupaten Kediri, Dekranasda, industri kecil dan menengah (IKM) serta usaha kecil dan menengah (UKM) di kabupaten ini.
"Pembatik asal Kabupaten Kediri ini luar biasa, secara riil antara 200-250 orang. Kami ingin mengangkat potensi itu, pembatik bisa berkreasi sesuai dengan potensinya masing-masing," katanya di Kediri, Sabtu.
Ia mengatakan, ada banyak motif batik di Kabupaten Kediri, termasuk dua motif yang sudah dipatenkan yakni motif gringsing serta lidah api. Saat ini, banyak motif-motif baru dan kekinian yang menonjolkan ciri khas Kabupaten Kediri misalnya ada buah nanas, mangga dan berbagai motif lainnya.
Dia menambahkan, Kediri Fashion Batik Festival adalah gabungan dua konsep dengan dua makna dan tujuan yang diharapkan menjadi penyemangat IKM dan UKM dalam meningkatkan ekonomi kerakyatan melalui kreativitas kearifan lokal Kabupaten Kediri. Apalagi saat ini kebutuhan fashion selalu berkembang dan sesuai zamannya yang merupakan salah satu indikator pertumbuhan ekonomi.
Pihaknya juga melihat potensi besar ini dengan terus memberikan pembinaan dari berbagai lini yang salah satunya adalah memproduksi produk-produk yang memiliki nilai ekonomi yang baik.
"Potensi batik luar biasa, coraknya juga macam-macam. Batik setiap saat bisa dibuat dengan corak beragam. Dalam kegiatan ini ditampilkan pakaian kerja, yang bisa menjadi inspirasi untuk baju kantor dan lainnya," kata dia.
Dalam Kediri Fashion Batik Festival ini, mengambil tema "Padma Anindya Kadhiri". Sebagai sebuah kerajaan terbesar di abad ke-17, Kediri meninggalkan banyak artefak dan sejarah yang kini menjadi cermin untuk Kabupaten Kediri kembali Berjaya.
Padma Anindya Kadhiri memiliki arti kemegahan dan keindahan bunga teratai dari Kediri. Teratai dalam kisah sejarah agama Hindu dan Budha adalah sebagai singgasana para dewa dan titisan dewa yang baik.
Selain itu, Teratai yang selalu mekar di pagi hari hingga menjelang siang adalah sebuah keindahan yang pancarannya sama seperti matahari yang menyegarkan.
Padma atau Teratai menjadi inspirasi para IKM dan UKM untuk dibuat dalam karya batik dan produk unggulan lainnya sebagai simbol Kabupaten Kediri siap untuk Go Global melalui produk seni budaya dan kreativitasnya.
Kegiatan Kediri Fashion Batik Festival 2023 itu melibatkan 11 pembatik, tujuh desainer lokal Kabupaten Kediri, serta 18 orang pembuat aksesori.
Mereka semua unjuk kebolehan dalam berkarya. Selain baju, juga menampilkan aksesori serta baju karnaval. Acara tersebut digelar di area Simpang Lima Gumul (SLG) Kabupaten Kediri.*
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023