Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan, Jawa Timur selama kurun waktu Januari hingga November 2023, menangani sebanyak 156 kejadian kebakaran dan penyebabnya paling banyak karena unsur kesengajaan atau ulah manusia.
"Data ini terhitung sejak Januari hingga 9 November 2023," kata Kepala Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran (Satpol-PP dan Damkar) Pemkab Pamekasan Yusuf Wibiseno di Pamekasan, Jawa Timur, Kamis.
Ia menjelaskan dari 156 kejadian kebakaran itu, sebanyak 76 kejadian berupa kebakaran lahan dan hutan di dekat perkampungan warga dan penyebabnya karena kelalaian.
Baca juga: Pemkab Pamekasan hibahkan Rp50 miliar ke KPUD untuk Pilkada 2024
"Kelalaian yang dimaksud, seperti ada orang membakar sampah lalu merembet ke lahan seperti pohon bambu yang lokasinya dekat dengan rumah warga, sehingga apabila dibiarkan, berpotensi menyebabkan kebakaran rumah yang ada di sekitar lokasi kejadian tersebut," katanya.
Berikutnya, sebanyak 9 kejadian kebakaran bangunan berupa rumah dan dapur warga, lalu lahan gambut sebanyak 71 kejadian.
"Lahan gambut yang mengalami kebakaran selama ini semuanya berada di sepanjang daerah aliran sungai (DAS)," katanya.
Jadi, lanjutnya, dari 156 kejadian kebakaran tersebut, sebanyak 76 kejadian akibat kelalaian, sembilan kejadian karena terjadi sambungan arus pendek listrik, sedangkan sisanya karena unsur kesengajaan," katanya.
Yusuf Wibiseno mengatakan upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya mencegah terjadinya musibah kebakaran kini terus dilakukan dengan memberikan penyuluhan kepada masyarakat secara langsung.
Demikian juga, sambung dia, dalam berupaya menangani musibah kebakaran, petugas juga secara intensif memberikan pelatihan tentang teknik memadamkan api dengan alat pemadam api ringan (APAR).
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
"Data ini terhitung sejak Januari hingga 9 November 2023," kata Kepala Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran (Satpol-PP dan Damkar) Pemkab Pamekasan Yusuf Wibiseno di Pamekasan, Jawa Timur, Kamis.
Ia menjelaskan dari 156 kejadian kebakaran itu, sebanyak 76 kejadian berupa kebakaran lahan dan hutan di dekat perkampungan warga dan penyebabnya karena kelalaian.
Baca juga: Pemkab Pamekasan hibahkan Rp50 miliar ke KPUD untuk Pilkada 2024
"Kelalaian yang dimaksud, seperti ada orang membakar sampah lalu merembet ke lahan seperti pohon bambu yang lokasinya dekat dengan rumah warga, sehingga apabila dibiarkan, berpotensi menyebabkan kebakaran rumah yang ada di sekitar lokasi kejadian tersebut," katanya.
Berikutnya, sebanyak 9 kejadian kebakaran bangunan berupa rumah dan dapur warga, lalu lahan gambut sebanyak 71 kejadian.
"Lahan gambut yang mengalami kebakaran selama ini semuanya berada di sepanjang daerah aliran sungai (DAS)," katanya.
Jadi, lanjutnya, dari 156 kejadian kebakaran tersebut, sebanyak 76 kejadian akibat kelalaian, sembilan kejadian karena terjadi sambungan arus pendek listrik, sedangkan sisanya karena unsur kesengajaan," katanya.
Yusuf Wibiseno mengatakan upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya mencegah terjadinya musibah kebakaran kini terus dilakukan dengan memberikan penyuluhan kepada masyarakat secara langsung.
Demikian juga, sambung dia, dalam berupaya menangani musibah kebakaran, petugas juga secara intensif memberikan pelatihan tentang teknik memadamkan api dengan alat pemadam api ringan (APAR).
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023