Pimpinan DPRD Kota Surabaya meminta pemerintah kota setempat menjalankan program unggulan Beasiswa Pemuda Tangguh untuk jenjang sekolah menengah atas (SMA) dan mahasiswa dengan optimal.
Wakil Ketua DPRD Surabaya Laila Mufidah dalam keterangannya di Surabaya, Senin, mengatakan harus dilakukan upaya optimalisasi agar kuota beasiswa untuk jenjang SMA dan mahasiswa itu termanfaatkan.
"Semua harus bekerja bersama-sama untuk menyukseskan program terbaik Beasiswa Pemuda Tangguh. Tahun depan program ini diupayakan semua kuota harus termanfaatkan. Jangan ada yang berhak menerima beasiswa malah tidak tahu," kata Laila.
Menurut dia, Pemkot Surabaya menjadikan program beasiswa tersebut menjadi salah satu program unggulan. Apalagi semenjak pendidikan jenjang SMA dialihkan ke Provinsi Jatim. Pemkot Surabaya pun resmi memberikan bantuan warganya yang menempuh pendidikan SMA dengan memberikan bantuan beasiswa.
Setiap bulan, siswa yang dinyatakan lolos sebagai penerima beasiswa tersebut berhak atas bantuan Rp200.000 per bulan. Ia berharap beasiswa ini bisa mengurangi beban siswa Surabaya, terutama dari keluarga miskin (gakin), dari biaya SPP bulanan. Ini juga bentuk antisipasi putus sekolah atau penuntasan wajib belajar 12 tahun.
Baca juga: DPRD minta Pemkot Surabaya tambah kuota Beasiswa Pemuda Tangguh
Tidak hanya jenjang SMA, Pemkot Surabaya juga menjalankan program beasiswa Pemuda Tangguh untuk jenjang kuliah. Bagi siswa lulusan SMA atau yang sedang menempuh pendidikan berkesempatan mendapat beasiswa ini. Begitu juga untuk Uang Kuliah Tunggal (UKT) ditanggung.
Tidak hanya itu, mereka juga berhak atas uang saku per bulan Rp 500.000. Belum cukup dengan itu, penerima beasiswa Pemuda Tangguh jenjang Kuliah ini juga berhak atas uang buku Rp750.000 per semester.
"Kami mengajak semua warga Surabaya, terutama dari warga kurang mampu atau Gakin untuk memanfaatkan beasiswa ini. Mereka harus diprioritaskan," kata Laila.
Legislator Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini terus mendukung program unggulan di bidang pendidikan ini. Termasuk saat proses penganggaran program beasiswa tahun 2024.
Menurutnya, DPRD Surabaya akan mendukung dan meminta untuk dimanfaatkan dengan maksimal. Tahun 2023, lanjut dia, Rp80 miliar dianggarkan untuk beasiswa Pemuda Tangguh.
Pimpinan DPRD tersebut geregetan saat mendapat informasi kalau pelaksanaan program beasiswa Pemuda Tangguh 2023 belum optimal. Saat dibuka pendaftaran, kuota beasiswa untuk jenjang SMA yang mencapai 13.415 belum dimanfaatkan secara maksimal.
Bahkan hingga menjelang penutupan, kuota beasiswa belasan ribu itu masih banyak yang belum memanfaatkan. "Tahun 2024 harus lebih dioptimalisasi. Sosialisasi kepada warga harus lebih masif," kata Laila.
Laila sempat heran ternyata informasi beasiswa itu belum semua warga Surabaya mengetahuinya. Di era digitalisasi seperti saat ini, informasi beasiswa Pemuda Tangguh mestinya akan dengan mudah sampai kepada warga dan siswa SMA.
Apalagi sebagaimana semangat awal, beasiswa tersebut diprioritaskan bagi warga gakin atau warga berpenghasilan rendah (MBR). Laila meyakini begitu tahu informasi beasiswa, keluarga ini akan mengejarnya.
"Idealnya untuk siswa gakin tak perlu beasiswa Pemuda Tangguh mensyaratkan prestasi yang tinggi-tinggi. Syarat ini yang kemarin menjadi catatan. Tahun depan khusus siswa gakin harus dipermudah," kata Laila.
Dia juga berharap agar seluruh kuota beasiswa Pemuda Tangguh 2024 harus termanfaatkan. Laila lebih menginginkan seluruh kuota beasiswa itu dimanfaatkan warga dengan memenuhi ketentuan dan persyaratan yang berlaku. Khusus untuk warga Gakin diharapkan ada pengecualian.
Laila mengapresiasi upaya Pemkot Surabaya untuk memaksimalkan beasiswa Pemuda Tangguh jenjang kuliah atau perguruan tinggi. Saat ini total penerima beasiswanya mencapai 3.186 mahasiswa.
Dengan rincian, penerima semester 1 sebanyak 524 mahasiswa, semester 3 sejumlah 1.158 orang, semester 5 sebanyak 543 orang, semester 6 satu orang dan semester 7 ada 960 mahasiswa.
Beasiswa Pemuda Tangguh jenjang kuliah bekerjasama dengan kampus negeri. Mulai dari ITS, PENS, PPNS, UINSA, POLTEKKES, UNAIR, UNS, UNESA, UPN, dan Universitas Trunojoyo hingga Universitas Brawijaya Malang.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
Wakil Ketua DPRD Surabaya Laila Mufidah dalam keterangannya di Surabaya, Senin, mengatakan harus dilakukan upaya optimalisasi agar kuota beasiswa untuk jenjang SMA dan mahasiswa itu termanfaatkan.
"Semua harus bekerja bersama-sama untuk menyukseskan program terbaik Beasiswa Pemuda Tangguh. Tahun depan program ini diupayakan semua kuota harus termanfaatkan. Jangan ada yang berhak menerima beasiswa malah tidak tahu," kata Laila.
Menurut dia, Pemkot Surabaya menjadikan program beasiswa tersebut menjadi salah satu program unggulan. Apalagi semenjak pendidikan jenjang SMA dialihkan ke Provinsi Jatim. Pemkot Surabaya pun resmi memberikan bantuan warganya yang menempuh pendidikan SMA dengan memberikan bantuan beasiswa.
Setiap bulan, siswa yang dinyatakan lolos sebagai penerima beasiswa tersebut berhak atas bantuan Rp200.000 per bulan. Ia berharap beasiswa ini bisa mengurangi beban siswa Surabaya, terutama dari keluarga miskin (gakin), dari biaya SPP bulanan. Ini juga bentuk antisipasi putus sekolah atau penuntasan wajib belajar 12 tahun.
Baca juga: DPRD minta Pemkot Surabaya tambah kuota Beasiswa Pemuda Tangguh
Tidak hanya jenjang SMA, Pemkot Surabaya juga menjalankan program beasiswa Pemuda Tangguh untuk jenjang kuliah. Bagi siswa lulusan SMA atau yang sedang menempuh pendidikan berkesempatan mendapat beasiswa ini. Begitu juga untuk Uang Kuliah Tunggal (UKT) ditanggung.
Tidak hanya itu, mereka juga berhak atas uang saku per bulan Rp 500.000. Belum cukup dengan itu, penerima beasiswa Pemuda Tangguh jenjang Kuliah ini juga berhak atas uang buku Rp750.000 per semester.
"Kami mengajak semua warga Surabaya, terutama dari warga kurang mampu atau Gakin untuk memanfaatkan beasiswa ini. Mereka harus diprioritaskan," kata Laila.
Legislator Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini terus mendukung program unggulan di bidang pendidikan ini. Termasuk saat proses penganggaran program beasiswa tahun 2024.
Menurutnya, DPRD Surabaya akan mendukung dan meminta untuk dimanfaatkan dengan maksimal. Tahun 2023, lanjut dia, Rp80 miliar dianggarkan untuk beasiswa Pemuda Tangguh.
Pimpinan DPRD tersebut geregetan saat mendapat informasi kalau pelaksanaan program beasiswa Pemuda Tangguh 2023 belum optimal. Saat dibuka pendaftaran, kuota beasiswa untuk jenjang SMA yang mencapai 13.415 belum dimanfaatkan secara maksimal.
Bahkan hingga menjelang penutupan, kuota beasiswa belasan ribu itu masih banyak yang belum memanfaatkan. "Tahun 2024 harus lebih dioptimalisasi. Sosialisasi kepada warga harus lebih masif," kata Laila.
Laila sempat heran ternyata informasi beasiswa itu belum semua warga Surabaya mengetahuinya. Di era digitalisasi seperti saat ini, informasi beasiswa Pemuda Tangguh mestinya akan dengan mudah sampai kepada warga dan siswa SMA.
Apalagi sebagaimana semangat awal, beasiswa tersebut diprioritaskan bagi warga gakin atau warga berpenghasilan rendah (MBR). Laila meyakini begitu tahu informasi beasiswa, keluarga ini akan mengejarnya.
"Idealnya untuk siswa gakin tak perlu beasiswa Pemuda Tangguh mensyaratkan prestasi yang tinggi-tinggi. Syarat ini yang kemarin menjadi catatan. Tahun depan khusus siswa gakin harus dipermudah," kata Laila.
Dia juga berharap agar seluruh kuota beasiswa Pemuda Tangguh 2024 harus termanfaatkan. Laila lebih menginginkan seluruh kuota beasiswa itu dimanfaatkan warga dengan memenuhi ketentuan dan persyaratan yang berlaku. Khusus untuk warga Gakin diharapkan ada pengecualian.
Laila mengapresiasi upaya Pemkot Surabaya untuk memaksimalkan beasiswa Pemuda Tangguh jenjang kuliah atau perguruan tinggi. Saat ini total penerima beasiswanya mencapai 3.186 mahasiswa.
Dengan rincian, penerima semester 1 sebanyak 524 mahasiswa, semester 3 sejumlah 1.158 orang, semester 5 sebanyak 543 orang, semester 6 satu orang dan semester 7 ada 960 mahasiswa.
Beasiswa Pemuda Tangguh jenjang kuliah bekerjasama dengan kampus negeri. Mulai dari ITS, PENS, PPNS, UINSA, POLTEKKES, UNAIR, UNS, UNESA, UPN, dan Universitas Trunojoyo hingga Universitas Brawijaya Malang.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023