Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Situbondo, Jawa Timur, mengalokasikan anggaran dari Dana Bagi Hasil Cukai hasil Tembakau (DBHCHT) sebesar sekitar Rp1 miliar untuk pembangunan gedung rekam medis RSUD dr. Abdoer Rahem guna meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

"Kami mendapat anggaran dari DBHCHT tahun 2023 hampir Rp1 miliar dari pemerintah daerah untuk konstruksi pembangunan gedung rekam medis," ujar Kepala Bagian Tata Usaha (Kabag TU) RSUD dr. Abdoer Rahem Situbondo Heri Winarno di Situbondo, Jumat.

Ia mengatakan pembangunan gedung rekam medis yang menelan anggaran DBHCHT lebih dari Rp997 juta itu sebagai upaya meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat.

Baca juga: Pemkab Situbondo minta kiriman dari daerah lain stabilkan harga cabai

Pembangunan gedung rekam medis itu, lanjutnya, juga menjadi komitmen rumah sakit milik pemerintah daerah untuk memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat.

"Karena ini juga menjadi komitmen kami untuk terus meningkat pelayanan kepada masyarakat, sehingga RSUD dr. Abdoer Rahem menjadi rujukan masyarakat Situbondo dan sekitarnya," ucap Heri.

Dia menambahkan pembangunan gedung baru rekam medis saat ini sedang dikerjakan dan diperkirakan rampung pada bulan Desember 2023. 

"Saat ini sudah ada gedung rekam medis di RSUD dr. Abdoer Rahem, namun ruangannya kurang luas. Gedung baru dengan ukuran lebih luas ini juga untuk memaksimalkan tempat penyimpanan berkas atau data rekam medis, dan nantinya petugas tidak kesulitan ketika mencari dokumen rekam medis pasien," ujarnya.

Selain pembangunan gedung rekam medis, manajemen RSUD dr. Abdoer Rahem juga mengalokasikan DBHCHT untuk pengadaan alat kedokteran pada layanan Hyperbaric Oxygen Therapy (HBOT).

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Taufik


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023