Bojonegoro - Pemkab Bojonegoro, Jawa Timur (Jatim) akan melakukan uji kelayakan semua perahu penyeberangan yang beroperasi di sepanjang Bengawan Solo di daerah setempat guna lebih meningkatkan keselamatan dan kenyamanan penumpang. Kepala Dinas Perhubungan Bojonegoro, Edy Susanto, didampingi Kabid Hubungan Darat, Moch. Chosim, Senin mengatakan, dalam uji kelayakan perahu penyeberangan Bengawan Solo, menunggu pengesahan Bina Angkutan Air Dishub Bojonegoro. Bina Angkutan Air akan melakukan uji kelayakan semua perahu yang beroperasional di sepanjang perairan Bengawan Solo dengan jumlahnya mencapai 123 perahu di 86 titik penyeberangan. Menurut dia, dalam melakukan uji kelayakan perahu penyeberangan tersebut, tetap mengacu standar kelayakan sebuah perahu penyeberangan, seperti bahan kayu yang dimanfaatkan masih kuat, tidak berusia tua. Pertimbangannya, lanjutnya, dalam beberapa kejadian perahu penyeberangan yang tenggelam di Bengawan Solo di daerah setempat, yang mengakibatkan sejumlah penumpang tewas, karena bahan kayu perahu tua. Seperti, dakam kasus tenggelamnya perahu penyeberangan di tambangan Padang, di Desa Padang, Kecamatan Trucuk dan tambangan Kanor di Desa Kanor, Kecamatan Kanor. "Dari pengamatan petugas kami di lapangan, sebagian perahu tambang di Bengawan Solo, bahan kayunya sudah tua," katanya mengungkapkan. Selain itu, lanjutnya, uji kelayakan, juga meliputi kelengkapan keamanan perahu, bisa baju pelampung, jerigen, juga yang lainnya. Kalau memang dalam uji kelayakan ditemukan perahu penyeberangan tidak layak jalan, Dishub, akan mengeluarkan larangan perahu tersebut beroperasional. "Target kami, sebelum masuk musim hujan uji kelayakan perahu penyeberangan sudah rampung," katanya menegaskan. (*).

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011