Biro Perencanaan Sekretariat Jenderal Kementerian Agama Republik Indonesia mempercayakan "Rhythm of Empowerment" (ROE) mengisi sesi motivasi dengan Tema Moderasi Beragama untuk Penguatan Kehidupan Berbangsa dan Bernegara melalui konser musiknya.

Founder ROE Budi Bagus Prasetyo dalam keterangannya yang diterima di Surabaya, Sabtu, mengatakan dengan keunikannya menampilkan tentang Indahnya Moderasi Beragama melalui Konser Musik Motivasi yang ciamik dan menumbuhkan Gemuruh Bhinneka Tunggal Ika yang absolut.

Menurut dia, ROE mampu menganalogikan bagaimana esensi - esensi dari moderasi beragama seperti komitmen kebangsaan, sikap toleransi, anti kekerasan, penerimaan terhadap tradisi lokal melalui filosofi-filosofi musik.

“Musik adalah bahasa universal sehingga dengan musik orang akan mudah sekali menerima sebuah materi, dengan adanya ROE akan menyederhanakan bagaimana penyampaian yang efektif dan juga memiliki dampak yang signifikan terutama esensi - esensi tentang moderasi beragama tadi” ujarnya.

Sementara itu, salah seorang personil ROE Bagus menambahkan bahwa musik mengajarkan banyak hal seperti loyal dengan aransemen, artinya kalau dianalogikan di kehidupan berbangsa dan bernegara adalah bagaimana seseorang loyal dan taat terhadap komitmen kebangsaan seperti Pancasila, UUD 45, NKRI dan juga Bhinneka Tunggal Ika.

“Kemudian Timbre artinya warna suara atau warna bunyi yang sifatnya unik yang jika dianalogikan ke dalam moderasi beragama adalah sikap toleransi dimana berbagai keragaman suku, budaya dan agama membangun suatu harmoni yang indah yang disebut persatuan," ucapnya.

Kemudian, kata dia, dalam musik ada soul atau jiwa yang sama arti dengan salah satu pilar penting dari moderasi beragama yaitu anti kekerasan.

"Soul di dalam musik mengajarkan kita saling mencintai kehidupan dan saling menjaga hak dan martabat manusia sehingga yang ada akan timbul kedamaian, dan kedamaian akan menimbulkan yang disebut kemakmuran," ujarnya.

Selanjutnya, harmoni dalam musik adalah sebuah gambaran bagaimana harmoni itu menghargai nilai-nilai tradisi lokal yang sudah ada untuk saling bersinergi untuk membangun kultur budaya bangsa yang bermartabat dan mampu menampilkan kultur wajah nusantara.

Oleh karena itu, kata dia, moderasi beragama merupakan salah satu hal penting bagaimana menuju Indonesia emas tahun 2045.

"Tidak mungkin bangsa kita akan maju jika masih gontok-gontokan masih ribut tentang hal-hal yang berbau agama, tentang identitas polaritas yang sifatnya agama, padahal agama harusnya mewarnai dan sebagai supporting system yang mendukung manusia-manusia Indonesia menjadi manusia berkualitas," ujar Bagus.

Di sisi lain, Manager ROE Dendy Priambodo mengatakan program "TOP Release" sebagai langkah konkrit dalam ekspansi segmentasi ke kalangan mahasiswa dan pelajar, seperti yang dilakukan pihaknya dalam Kuliah Kebangsaan di Universitas Negeri Malang.

Selain itu, lanjutnya, program TOP Release ROE seperti Internaliasi BerAkhlak, Akhlak, Wawasan kebangsaan dan Moderasi Beragama menjadi tujuannya pada 2023.

“Program TOP Release ROE ini merupakan sebagai dukungan bentuk bukti nyata sembah bakti ROE untuk bangsa dan negara menuju Indonesia Emas 2045,” ucapnya.

Pewarta: Naufal Ammar Imaduddin

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023