Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengganggap seluruh warganya memiliki jiwa santri yang mampu memberikan dampak pada munculnya rasa gotong royong membangun kemajuan di wilayah ibu kota Jawa Timur itu.

"Surabaya dibangun dengan jiwa santri, makanya terasa keguyubannya karena sejatinya Surabaya ini santri," kata Eri saat memberikan keterangan di ruang kerjanya, Jumat.

Menurut dia jiwa santri di Kota Surabaya bukan dikarenakan banyak warga yang mengenyam pendidikan keagamaan di pondok pesantren, namun disebabkan rasa ikhlas bergotong royong bersama pemerintah daerah dalam menjalankan pembangunan, baik itu aspek fisik maupun non fisik, seperti pemberdayaan sumber daya manusia (SDM).

Selain itu masyarakat Surabaya mengedepankan sikap toleransi dalam melaksanakan hubungan sosial sehari-hari.

"Alhamdulillah di Surabaya ini semakin banyak orang memiliki rasa tolong-menolong, kalau melihat banyak yang menjadi orang tua asuh, dan saling membantu," ujarnya.

Dia berharap jiwa santri warga Kota Surabaya bisa terus dipertahankan dan ditularkan kepada para generasi muda agar nilai-nilai yang sudah ada bisa tetap muncul.

Apalagi Surabaya juga menjadi lokasi pelaksanaan puncak peringatan "Hari Santri 2023" yang digelar pada 22 Oktober 2023 di beberapa lokasi.

Momentum tersebut harus dimaknai sebagai upaya memperkuat persatuan antar warga.

"Banyak orang yang memiliki jiwa santri, Alhamdulillah semakin guyub dan rukun," kata dia.

Pewarta: Ananto Pradana

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023