Badan Pangan Nasional (Bapanas) menyatakan bahwa dinamika harga dan stok beras di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur terpantau aman terkendali.

"Dilaporkan aman itu karena harga beras di Pasar Legi saat ini kisaran Rp12 ribu untuk medium dan cenderung turun. Kalau di beberapa daerah harganya masih sekitar Rp13 ribu," kata Deputi 3 Bidang Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan, Bapanas, Andriko Noto Susanto dalam rilisnya diterima awak media di Ponorogo, Minggu.

Ia menyebut, harga komoditas pangan jenis sembako sempat tinggi pada awal akhir September hingga awal Oktober ini. Namun sekarang harga sembako, khususnya komoditas beras, berangsur turun dan stabil.

Harga beras di Ponorogo masuk kategori murah jika dibandingkan dengan kota atau kabupaten lain.

Andriko juga memastikan bahwa pemerintah melalui badan urusan logistik memberikan bantuan pangan beras 10 kilogram, kepada keluarga tidak mampu selama tiga bulan, mulai September hingga November mendatang.

Baca juga: Pemkab Trenggalek siapkan dua langkah tanggulangi kenaikan harga beras

"September sudah selesai, Oktober sudah siap dikirim mudah-mudahan tepat waktu dan ini gratis bagi yang mendapatkan," urainya.

Selain itu, beras yang dikeluarkan Bulog, yakni Sosialisasi Pasokan Harga Pangan (SPHP) harganya sudah ditentukan di bawah harga pasaran.

Hal ini agar diminati oleh masyarakat serta toko retail agar harga beras tidak naik

"Jika harga beras naik, tentu yang kasihan adalah masyarakat. Karena merupakan kebutuhan pokok," kata Andriko.

Pihaknya berharap dua instrumen tersebut, yakni bantuan pangan dan beras SPHP bisa menekan harga di pasaran.

Selain itu, masyarakat juga diharapkan bisa meningkatkan produksinya dengan mengoptimalkan air tanah di musim kemarau seperti sekarang ini.

"Produksi beras nasional segera ditingkatkan, pengoptimalan air tanah bisa dijalankan dengan optimalisasi program pompanisasi," katanya.

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Taufik


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023