Bojonegoro - Wakil Bupati (Wabup) Bojonegoro, Jawa Timur (Jatim), Setyo Hartono meminta, berbagai pihak mewaspadai tingkat keamanan lalu lintas di daerah setempat, dengan dibangunnya rel kereta api (KA) ganda Bojonegoro-Surabaya. "Dengan dibangunnya rel KA ganda itu, harus ada pengamanan pemakai jalan di jalan raya, juga warga yang melintas rel KA," katanya, dalam sosialisasi pembangunan rel KA ganda, Rabu. Menurut dia, dengan adanya satu rel saja, di daerah Bojonegoro, sering terjadi kecelakaan antara KA dengan pengendara kendaraan bermotor, termasuk warga yang menyeberang rel tersambar KA. "Satu rel KA saja sering terjadi kecelakaan, bagaimana kalau dua rel KA," katanya dengan nada bertanya. Ia mencontohkan, di Kecamatan Balen, lokasi rel KA berdekatan dengan jalan raya Bojonegoro-Surabaya. Sementara, di daerah setempat, ada jalan raya dari arah selatan melintas rel KA yang selalu dipadati kendaraan bermotor. Kondisi itu, lanjutnya, bisa membahayakan kendaraan dari arah selatan yang menyeberang rel KA. Pertimbanganya, kalau sewaktu-waktu ada KA lewat, sementara kendaraan dari selatan tidak bisa masuk ke jalan raya Bojonegoro-Surabaya, bisa memunculkan kecelakaan. "Ini termasuk salah satu yang harus diantisipasi, agar tidak menambah jumlah kecelakaan KA di Bojonegoro," katanya menegaskan. Sementara itu, Konsultan pembangunan rel KA ganda dari Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya (ITS), Agus Slamet menjelaskan, jalur rel KA ganda dari Pasar Turi, Surabaya, hingga Bojonegoro, panjangnya mencapai 139 kilometer. Di jalur itu, lanjutnya, ada lahan milik masyarakat yang dibebaskan, selain menggusur sejumlah rumah warga yang menempati tanah milik PT KAI, baik di Bojonegoro, Lamongan, Gresik dan Surabaya. Di Bojonegoro, jalur rel KA ganda tersebut, melewati 59 desa/kelurahan di sembilan kecamatan mulai Kecamatan Baureno, hingga Kecamatan Padangan yang berdekatan dengan Cepu, Jateng.

Pewarta:

Editor : FAROCHA


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011