Pemerintah Kota Surabaya mengebut pengerjaan proyek saluran air untuk mengantisipasi genangan maupun banjir saat musim hujan tiba, khususnya di wilayah perkampungan.
"Pengerjaan saluran air saat ini dilakukan di kawasan tengah kota hingga perkampungan padat penduduk," kata Wakil Wali Kota Surabaya Armuji di Surabaya, Rabu.
Menurut dia, pengerjaan saluran air ini diharapkan dapat menyerap anggaran yang ada di Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Surabaya maupun dana kelurahan untuk proyek yang ada di perkampungan.
Armuji mengatakan faktor utama terjadinya banjir di Surabaya karena adanya tumpukan sampah yang menyumbat jalur air, baik gorong-gorong maupun saluran di lingkungan permukiman penduduk.
Untuk itu, kata dia, pengerjaan proyek saluran air juga sekaligus dibarengi langkah pembersihan sampah dan pengecekan kabel-kabel utilitas di saluran air.
Baca juga: DPRD: Optimalisasi aset Pemkot Surabaya buka lapangan pekerjaan
Cak Ji panggilan akrab Armuji menargetkan supaya pengerjaan saluran dapat rampung awal bulan November 2023, sehingga mampu mengurangi dampak genangan apabila terjadi curah hujan ekstrem.
"Sementara ini prosesnya kurang lebih sudah 75 persen dan akan dikebut terus. Semuanya bergerak dan saling mengawasi," kata Cak Ji.
Ia menyebutkan selain melakukan pembangunan saluran air, juga dilakukan normalisasi saluran air oleh Satgas DSDABM dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Surabaya untuk memastikan tidak ada sumbatan.
"Saya juga meminta agar masyarakat proaktif. Ini adalah tanggung jawab bersama, apabila ada kesulitan bisa melapor ke kelurahan atau melalui aplikasi WargaKu," ujarnya.
Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Surabaya Lilik Arijanto mengatakan pihaknya telah melakukan berbagai persiapan untuk mengantisipasi datangnya musim hujan yang diprediksi pada akhir September 2023.
"Sarana dan prasarana sudah dari dulu kita siapkan. Kemudian, saluran kita dalamkan dan pompa kita jaga kontinuitasnya. Itu sudah kita lakukan," katanya.
Lilik menyebut saat ini yang menjadi fokus utama pihaknya adalah menyelesaikan proyek saluran seperti gorong-gorong. Sebab, ketika akan memasang gorong-gorong, saluran di sekitarnya harus ditutup.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
"Pengerjaan saluran air saat ini dilakukan di kawasan tengah kota hingga perkampungan padat penduduk," kata Wakil Wali Kota Surabaya Armuji di Surabaya, Rabu.
Menurut dia, pengerjaan saluran air ini diharapkan dapat menyerap anggaran yang ada di Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Surabaya maupun dana kelurahan untuk proyek yang ada di perkampungan.
Armuji mengatakan faktor utama terjadinya banjir di Surabaya karena adanya tumpukan sampah yang menyumbat jalur air, baik gorong-gorong maupun saluran di lingkungan permukiman penduduk.
Untuk itu, kata dia, pengerjaan proyek saluran air juga sekaligus dibarengi langkah pembersihan sampah dan pengecekan kabel-kabel utilitas di saluran air.
Baca juga: DPRD: Optimalisasi aset Pemkot Surabaya buka lapangan pekerjaan
Cak Ji panggilan akrab Armuji menargetkan supaya pengerjaan saluran dapat rampung awal bulan November 2023, sehingga mampu mengurangi dampak genangan apabila terjadi curah hujan ekstrem.
"Sementara ini prosesnya kurang lebih sudah 75 persen dan akan dikebut terus. Semuanya bergerak dan saling mengawasi," kata Cak Ji.
Ia menyebutkan selain melakukan pembangunan saluran air, juga dilakukan normalisasi saluran air oleh Satgas DSDABM dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Surabaya untuk memastikan tidak ada sumbatan.
"Saya juga meminta agar masyarakat proaktif. Ini adalah tanggung jawab bersama, apabila ada kesulitan bisa melapor ke kelurahan atau melalui aplikasi WargaKu," ujarnya.
Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Surabaya Lilik Arijanto mengatakan pihaknya telah melakukan berbagai persiapan untuk mengantisipasi datangnya musim hujan yang diprediksi pada akhir September 2023.
"Sarana dan prasarana sudah dari dulu kita siapkan. Kemudian, saluran kita dalamkan dan pompa kita jaga kontinuitasnya. Itu sudah kita lakukan," katanya.
Lilik menyebut saat ini yang menjadi fokus utama pihaknya adalah menyelesaikan proyek saluran seperti gorong-gorong. Sebab, ketika akan memasang gorong-gorong, saluran di sekitarnya harus ditutup.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023