Pasar Induk Among Tani Kota Batu yang terletak di Jalan Dewi Sartika, Kelurahan Temas, yang dibangun dengan pendanaan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) mencapai Rp166 miliar, mulai beroperasi pada 2 Oktober 2023.
Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian dan Perdagangan Kota Batu, Eko Suhartono, di Kota Batu, Jawa Timur, Senin mengatakan bahwa para pedagang yang sebelumnya berada di tempat relokasi, sudah bisa mulai menempati kios-kios pada Pasar Induk Among Tani.
"Secara operasional pasar ini sudah dibuka mulai 2 Oktober 2023. Pedagang yang sebelumnya berada di tempat relokasi di Stadion Brantas, sudah pindah ke pasar yang baru," kata Eko.
Eko menjelaskan, dari total 1.700 kios yang ada di Pasar Induk Among Tani tersebut, sebanyak 1.300 kunci sudah diambil oleh para pedagang. Para pedagang yang belum mendapatkan kunci, dalam waktu dekat akan dibagikan.
Menurutnya, dengan beroperasinya Pasar Induk Among Tani tersebut diharapkan bisa menjadi salah satu fasilitas perdagangan yang baik bukan hanya bagi masyarakat Kota Batu, melainkan juga untuk para wisatawan di Kota Batu.
"Ada berbagai fasilitas pada pasar ini, seperti pusat kuliner yang memadai dan lainnya. Pada pasar ini juga menerapkan standardisasi," katanya.
Dalam kesempatan itu, salah satu pedagang Pasar Induk Among Tani Totok Andritanto (56) berharap bahwa keberadaan pasar tersebut bisa ramai dikunjungi masyarakat yang pada akhirnya memberikan dampak perekonomian.
Namun, ia berharap pengelola bisa memberikan kelonggaran untuk menaruh sejumlah barang dagangannya di luar kios. Hal tersebut perlu ia lakukan karena kios yang ia tempati saat ini terbilang relatif kecil dibanding sebelumnya.
"Saya berharap pasarnya ramai. Tapi kalau bisa barang-barang boleh dikeluarkan, harusnya ada kelonggaran sedikit karena ukuran kiosnya kecil," katanya.
Sementara itu, pedagang lainnya, Choirul Bakri menambahkan, kondisi fisik Pasar Induk Among Tani tersebut sudah sangat baik dan bersih. Namun, menurutnya perlu ada penambahan fasilitas seperti instalasi listrik.
"Untuk fisiknya sangat bagus, tapi belum ada akses untuk kelistrikan. Karena berjualan daging membutuhkan pendingin (freezer), itu penting," ujarnya.
Salah satu warga Kota Batu, asal Desa Sidomulyo, Ahmad Syaiful mengatakan bahwa ia bersama istri sangat terkesan dengan Pasar Induk Among Tani. Pasar induk tersebut, terlihat sangat bersih dan jauh dari kondisi sebelumnya.
Ia berharap, keberadaan Pasar Induk Among Tani tersebut bisa terawat dan akan menjadi salah satu destinasi wisata di Kota Batu. Dalam kesempatan itu, ia juga telah mencoba berbagai wisata kuliner yang ada di Pasar Induk Among Tani.
"Kalau malam minggu bisa mengajak keluarga untuk berwisata. Dulu penataan semrawut, tapi pasar baru ini sangat bagus dan bersih," katanya.
Pasar Induk Kota Batu dibangun dengan konsep tiga lantai, yakni pada lantai pertama merupakan area basah seluas 14.990,62 meter persegi dan pada lantai dua merupakan area kering seluas 14.143,63 meter persegi.
Sementara pada lantai tiga, akan disiapkan untuk tempat kuliner dan kantor dengan luas 6.032,86 meter persegi. Pasar yang dibangun di atas lahan seluas 34 hektare tersebut, juga memiliki Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang ramah lingkungan.
Pasar yang berada di Jalan Dewi Sartika, Kelurahan Temas, Kecamatan Batu dan mulai dibangun pada 2021 tersebut, memiliki 1.716 kios dan 914 los, dengan daya tampung untuk kurang lebih 2.630 pelaku usaha atau pedagang.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023