Pemerintah Kota Surabaya bersama dengan Perusahaan Daerah (PD) Pasar Surya melakukan upaya pencegahan penimbunan beras dengan gencar menggelar sosialisasi harga jual beras Bulog di kalangan masyarakat di Kota Pahlawan, Jatim.
Direktur Utama (Dirut) PD Pasar Surya Agus Priyo dalam keterangannya di Surabaya, Kamis, mengatakan, sosialisasi yang mulai digelar secara bertahap itu bertujuan untuk memberikan imbauan kepada para pedagang untuk tidak menjual beras di atas harga eceran tertinggi (HET) sesuai ketentuan pemerintah pusat.
"Selain itu, sosialisasi ini juga untuk memberikan imbauan larangan menjual beras tidak tepat sasaran," kata Agus.
Agus berharap, adanya sosialisasi itu, pendistribusian beras kemasan 1 kilogram SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) yang disuplai oleh Bulog bisa tersalurkan tepat sasaran.
"Jadi, pedagang kami imbau tidak boleh menjual beras (SPHP) tidak tepat sasaran atau menjual kepada pedagang yang lain," ujarnya.
Baca juga: PD Pasar: Bazar Senja Surya ajang promosi UMKM di Surabaya
Sementara itu, Kepala Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam (BPSDA) Kota Surabaya Dewi Wahyu Wardani menyampaikan, sosialisasi ini adalah bagian dari upaya Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) mencegah terjadinya penimbunan beras.
Tak hanya mencegah terjadinya penimbunan beras, lanjut dia, sosialisasi ini juga untuk menekan laju inflasi di Kota Surabaya.
"Tadi dari kejaksaan dan kepolisian juga menjelaskan konsekuensinya ketika ada pedagang yang melakukan penimbunan, jadi supaya pedagang tidak sampai melakukan itu," ujarnya.
Pimpinan Cabang Bulog Surabaya Utara Mara Kamin Siregar menjelaskan, beras SPHP di gudang Bulog saat ini ada di harga Rp9.950. Sedangkan HET beras medium dari Bulog saat ini ada di harga Rp10.900 per kilogram.
Mara berharap, dengan adanya sosialisasi ini semua seluruh pedagang di Kota Surabaya tidak menyalahgunakan beras yang disuplai dari Bulog.
"Kami berharap teman-teman (pedagang) lebih amanah menjual beras itu sesuai dengan ketentuan HET. Karena masih banyak masyarakat yang membutuhkan beras medium Rp10.900 itu terjangkau," ucapnya.
Sejauh ini, kata Mara, ketersediaan beras Bulog masih cukup aman untuk memenuhi kebutuhan pasar. Bila ada pasar yang membutuhkan suplai beras, dirinya akan berkoordinasi lebih lanjut dengan Pemkot Surabaya dan PD Pasar Surya terkait penyalurannya.
"Insya Allah aman, Kami akan berkoordinasi dengan dinas terkait. Mungkin ada tambahan untuk pasar binaan pemkot yang di luar pencatatan inflasi nanti akan kita tambah lagi, stok beras Bulog saat ini total kurang lebih ada 100.000 ton dan dipastikan aman hingga akhir tahun," katanya.
Pemkot Surabaya bersama PD Pasar Surya mulai menggelar sosialisasi harga jual beras Bulog di lantai 3 kantor PD Pasar Surya pada Rabu (20/9). Sosialisasi tersebut diikuti oleh 100 perwakilan pedagang pasar di seluruh Kota Surabaya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
Direktur Utama (Dirut) PD Pasar Surya Agus Priyo dalam keterangannya di Surabaya, Kamis, mengatakan, sosialisasi yang mulai digelar secara bertahap itu bertujuan untuk memberikan imbauan kepada para pedagang untuk tidak menjual beras di atas harga eceran tertinggi (HET) sesuai ketentuan pemerintah pusat.
"Selain itu, sosialisasi ini juga untuk memberikan imbauan larangan menjual beras tidak tepat sasaran," kata Agus.
Agus berharap, adanya sosialisasi itu, pendistribusian beras kemasan 1 kilogram SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) yang disuplai oleh Bulog bisa tersalurkan tepat sasaran.
"Jadi, pedagang kami imbau tidak boleh menjual beras (SPHP) tidak tepat sasaran atau menjual kepada pedagang yang lain," ujarnya.
Baca juga: PD Pasar: Bazar Senja Surya ajang promosi UMKM di Surabaya
Sementara itu, Kepala Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam (BPSDA) Kota Surabaya Dewi Wahyu Wardani menyampaikan, sosialisasi ini adalah bagian dari upaya Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) mencegah terjadinya penimbunan beras.
Tak hanya mencegah terjadinya penimbunan beras, lanjut dia, sosialisasi ini juga untuk menekan laju inflasi di Kota Surabaya.
"Tadi dari kejaksaan dan kepolisian juga menjelaskan konsekuensinya ketika ada pedagang yang melakukan penimbunan, jadi supaya pedagang tidak sampai melakukan itu," ujarnya.
Pimpinan Cabang Bulog Surabaya Utara Mara Kamin Siregar menjelaskan, beras SPHP di gudang Bulog saat ini ada di harga Rp9.950. Sedangkan HET beras medium dari Bulog saat ini ada di harga Rp10.900 per kilogram.
Mara berharap, dengan adanya sosialisasi ini semua seluruh pedagang di Kota Surabaya tidak menyalahgunakan beras yang disuplai dari Bulog.
"Kami berharap teman-teman (pedagang) lebih amanah menjual beras itu sesuai dengan ketentuan HET. Karena masih banyak masyarakat yang membutuhkan beras medium Rp10.900 itu terjangkau," ucapnya.
Sejauh ini, kata Mara, ketersediaan beras Bulog masih cukup aman untuk memenuhi kebutuhan pasar. Bila ada pasar yang membutuhkan suplai beras, dirinya akan berkoordinasi lebih lanjut dengan Pemkot Surabaya dan PD Pasar Surya terkait penyalurannya.
"Insya Allah aman, Kami akan berkoordinasi dengan dinas terkait. Mungkin ada tambahan untuk pasar binaan pemkot yang di luar pencatatan inflasi nanti akan kita tambah lagi, stok beras Bulog saat ini total kurang lebih ada 100.000 ton dan dipastikan aman hingga akhir tahun," katanya.
Pemkot Surabaya bersama PD Pasar Surya mulai menggelar sosialisasi harga jual beras Bulog di lantai 3 kantor PD Pasar Surya pada Rabu (20/9). Sosialisasi tersebut diikuti oleh 100 perwakilan pedagang pasar di seluruh Kota Surabaya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023