Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur menaikkan target pendapatan asli daerah setempat dari sektor kepariwisataan, yakni dari sebelumnya dipatok Rp2,4 miliar kini menjadi Rp4,5 miliar.
"Target awal tahun itu Rp2,4 miliar tercapai. Lalu pada pertengahan tahun diubah menjadi Rp3,5 miliar dan terakhir diubah lagi menjadi Rp4,5 miliar," kata Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Ponorogo Judha Slamet Sarwo Edi di Ponorogo, Kamis.
Kendati naiknya cukup signifikan, hampir dua kali lipat, Judha mengaku optimis target itu bisa tercapai. Pasalnya, hingga pertengahan September ini saja, capaian PAD yang sudah masuk disebut mencapai Rp4,2 miliar.
Ini artinya, capaian PAD dari sektor pariwisata tahun anggaran 2023 ini hanya kurang Rp300 juta, sementara siswa waktu untuk menyerap tambahan pendapatan dari sektor pariwisata masih bersisa tiga bulan lebih.
Menurut Judha, salah satu penyumbang tertinggi dari PAD pariwisata itu berasal dari retribusi tiket kawasan wisata telaga ngebel.
"Posisi kami per September ini di Rp4,2 miliar, kurang sedikit lagi. Di sisa bulan ini optimis bisa tercapai," ujarnya.
Selain dari kawasan Telaga Ngebel, PAD dari dinasnya juga datang dari sektor olahraga dan seni budaya, seperti contoh sewa gedung GOR Singodimedjo, Gedung Bulutangkis Reog, Gedung Kesenian serta Gedung Sasana Praja.
"Tapi memang yang terbesar dari Telaga Ngebel nilainya mencapai Rp3,2 miliar, sisanya penyokong," ujarnya.
Pihaknya tak menampik, jika sederet inovasi di kawasan Telaga Ngebel menjadi daya tarik tersendiri.
Selain itu, meningkatnya sektor PAD juga berkorelasi dengan dengan kenaikan penghasilan pelaku usaha serta jasa wisata di Bumi Reyog.
"Yang jelas kawasan ekonomi mikro di kawasan Telaga Ngebel juga terangkat naik, karena wisatawan banyak yang berdatangan," kata Judha.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
"Target awal tahun itu Rp2,4 miliar tercapai. Lalu pada pertengahan tahun diubah menjadi Rp3,5 miliar dan terakhir diubah lagi menjadi Rp4,5 miliar," kata Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Ponorogo Judha Slamet Sarwo Edi di Ponorogo, Kamis.
Kendati naiknya cukup signifikan, hampir dua kali lipat, Judha mengaku optimis target itu bisa tercapai. Pasalnya, hingga pertengahan September ini saja, capaian PAD yang sudah masuk disebut mencapai Rp4,2 miliar.
Ini artinya, capaian PAD dari sektor pariwisata tahun anggaran 2023 ini hanya kurang Rp300 juta, sementara siswa waktu untuk menyerap tambahan pendapatan dari sektor pariwisata masih bersisa tiga bulan lebih.
Menurut Judha, salah satu penyumbang tertinggi dari PAD pariwisata itu berasal dari retribusi tiket kawasan wisata telaga ngebel.
"Posisi kami per September ini di Rp4,2 miliar, kurang sedikit lagi. Di sisa bulan ini optimis bisa tercapai," ujarnya.
Selain dari kawasan Telaga Ngebel, PAD dari dinasnya juga datang dari sektor olahraga dan seni budaya, seperti contoh sewa gedung GOR Singodimedjo, Gedung Bulutangkis Reog, Gedung Kesenian serta Gedung Sasana Praja.
"Tapi memang yang terbesar dari Telaga Ngebel nilainya mencapai Rp3,2 miliar, sisanya penyokong," ujarnya.
Pihaknya tak menampik, jika sederet inovasi di kawasan Telaga Ngebel menjadi daya tarik tersendiri.
Selain itu, meningkatnya sektor PAD juga berkorelasi dengan dengan kenaikan penghasilan pelaku usaha serta jasa wisata di Bumi Reyog.
"Yang jelas kawasan ekonomi mikro di kawasan Telaga Ngebel juga terangkat naik, karena wisatawan banyak yang berdatangan," kata Judha.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023