Bojonegoro - Pembangunan konstruksi pabrik pengolahan gas bawaan lapangan A sumur minyak Sukowati di Desa Campurejo, Kecamatan Kota, di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, dijadwalkan dimulai Oktober 2011. Direktur PT Bangkit Bangun Sarana (BBS) BUMD milik Pemkab Bojonegoro, Deddy Afidick, Rabu mengatakan, pihaknya masih memroses izin pembangunan pabrik pengolahan gas Sukowati yang dilakukan bekerja sama dengan PT Inter Media Energy-PT Niaga Gema Teknologi Jakarta. Namun, lanjutnya, berbagai peralatan yang akan dimanfaatkan untuk kebutuhan membangun konstruksi prabrik pengolahan gas, juga peralatan lainnya, Oktober ini sudah datang. Diperkirakan pembangunan konstruksi pabrik pengolahan gas tersebut membutuhkan waktu sekitar delapan bulan, sehingga dijadwalkan Juni 2012, pengolahan gas tersebut sudah bisa beroperasi. Menurut dia, tanah lokasi untuk pabrik pengolahan gas, sudah diperoleh seluas 2,6 hektare, berdekatan dengan lapangan A sumur minyak Sukowati. "Kebutuhannya seluas 3 hektare, tapi tanah yang ada tersebut akan dimaksimalkan," jelasnya. Ia menyebutkan, sesuai jatah, gas bawaan sumur minyak Sukowati yang akan diolah besarnya mencapai 10 juta kaki kubik. Sesuai rencana, gas bawaan itu, diolah menjadi kondensat, elpiji dan LNG. Dalam kerja sama itu, PT BBS memperoleh bagi hasil keuntungan sebesar 30 persen dan 70 persen menjadi bagian PT Inter Media Energy - PT Niaga Gema Teknologi Jakarta. Besarnya bagi hasil tersebut, berlaku sepanjang modal yang dikeluarkan mitra kerjanya berkisar Rp200 miliar, belum kembali. Sebaliknya kalau modal yang dikeluarkan sudah kembali bagi hasil keuntungan PT BBS naik menjadi 40 persen. "Kerja sama yang dijalin dengan mitra tersebut, merupakan kerja sama joint operation (JO)," jelasnya. Ia menegaskan, dengan adanya kerja sama antara PT BBS dengan PT Inter Media Energy - PT Niaga Gema Teknologi Jakarta itu, merupakan usaha daerah, agar tidak hanya sebatas menjadi penonton dalam industrialisasi migas di wilayahnya. Gas bawaan lapangan A sumur minyak Sukowati, di Desa Campurejo, kecamatan Kota dan lapangan B di Desa Ngampel, Kecamatan Kapas, sekitar 30 juta kaki kubik, selama ini hanya sebagian kecil yang dimanfaatkan. Sementara ini gas yang disalurkan ke lapangan Mudi di Desa Rahayu, Kecamatan Soko, Tuban, sebagian besar dibakar oleh Joint Operating Body (JOB) Pertamina-Petrochina East Java (PPEJ). (*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011