Lamongan - PT Kereta Api Indonesia (KAI) segera membangun jalur rel ganda dari batas Provinsi Jawa Timur dengan Jawa Tengah di wilayah Kabupaten Bojonegoro hingga Stasiun Surabaya Pasar Turi sepanjang 139 kilometer. Rencana itu terungkap saat acara konsultasi publik terkait pembuatan Analisis Dampak Lingkungan (Amdal) pembangunan jalur rel ganda di Lamongan, Selasa. Hadir dalam acara itu, Kepala Satuan Kerja Pengembangan Perkeretaapian Wilayah Jatim Agus Muharram, anggota tim penyusun Amdal dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) ITS Surabaya Ir Hera Widyastuti MT dan pejabat di lingkungan Pemkab Lamongan. "Pembangunan rel ganda merupakan kegiatan pembangunan jalur kereta api baru di jalur lintas utara Jawa," kata Agus Muharram, seperti dikutip dari siaran pers Humas Pemkab Lamongan. Menurut ia, proyek jalur rel ganda ditargetkan sudah bisa digunakan pada 2014. Sedangkan pembangunan dua stasiun baru di Kecamatan Turi dan Pucuk, Kabupaten Lamongan, rencananya mulai dikerjakan pada 2013. Pembangunan rel ganda yang melewati sejumlah kecamatan di Lamongan itu, diperkirakan tidak akan mudah karena terkendala kondisi lahan yang sempit. Selain itu, lanjut Agus Muharram, sepanjang jalur yang akan dibangun rel ganda, terdapat sejumlah fasilitas, seperti pipa air milik PT Petrokimia Gresik, pipa minyak Pertamina, kabel optik operator telekomunikasi, dan kabel sinyal PT KAI. Konsultan dan Tim Penyusun Amdal LPPM ITS, Hera Widyastuti, mengakui bahwa kondisi lahan untuk proyek rel ganda di Lamongan sangat sempit sehingga perlu ada kajian yang lebih mendalam. "Batas aman jalur rel ganda adalah delapan meter, meskipun ada beberapa jalur yang lebarnya lebih kecil, sebenarnya hal itu berbahaya," katanya. Lingkup studi Amdal yang disusun, antara lain mengenai pengurukan badan jalan rel, pemasangan 245.713 bantalan beton dan rel sepanjang 139 kilometer, serta pembangunan jembatan dengan bentang antara 10-50 meter sebanyak 25 buah. Pelaksana Tugas Sekretaris Kabupaten Lamongan Yuhronur Efendi mengatakan, pihaknya akan meminta bantuan camat dan lurah untuk ikut melancarkan pembangunan proyek itu. "Saya mohon bantuan dari para camat dan lurah untuk ikut berperan serta, misalnya dalam pembebasan lahan yang akan digunakan untuk proyek," ujarnya.

Pewarta:

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011